Mohon tunggu...
Dhaniar Mudita
Dhaniar Mudita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mempopulerkan Karir Kaum "Doughmestic Mom" Masa Kini

29 Juni 2018   10:02 Diperbarui: 29 Juni 2018   10:29 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dokumentasi pribadi

Baru-baru ini (bahkan sampai sekarang) viral pemberitaan di berbagai media tentang dua judul buku memasak yang menjadi super duper mega best seller di Gramedia. 

Stoknya selalu habis di seluruh penjuru nusantara bahkan diburu oleh para diaspora (orang Indonesia yang tinggal di luar negeri maupun orang luar negeri yang cinta Indonesia). Yang pertama, buku berjudul "Simple & Moist Cake" karya Tintin Rayner. 

Bukunya kini telah dicetak ulang 10.000 eksemplar untuk ke-14 kalinya, atau sudah dicetak 72.500 eksemplar dalam 11 bulan. Luar biasa! Buku kedua berjudul "Home

Cooking ala Xander's kitchen" karya Junita, yang telah dicetak ulang 10.000 eksemplar ke-11 kalinya hanya dalam waktu 5 bulan sejak Januari 2018. Wow! Kalau disederhanakan, kira-kira begini: tiap hari sebanyak 220 buku Tintin Rayner dan 333 buku Junita berhasil terjual dari toko buku online maupun offline. Benar-benar angka penjualan yang fantastis, mengingat tingkat melek literasi masyarakat kita yang katanya masih di bawah rata-rata (data UNESCO melansir Indonesia berada di peringkat 60 dari total 61 negara dengan tingkat literasi terendah, duh!).

Apa istimewanya kedua buku dan atau kedua penulis tersebut? Saya telah mengamati perjalanan kisah Tintin Rayner dan Junita melalui akun instagram mereka (karena saya juga follower sekaligus penggemar karya-karya alias resep-resep masakan mereka berdua), bahkan sebelum buku fenomenal tersebut lahir. Keduanya adalah ibu rumah tangga biasa alias full time mother, yang juga sibuk dengan urusan anak-anak, suami, dan pekerjaan rumah tangga yang tiada habisnya.

Bedanya, mereka hobi 'umek' di dapur, dan secara otodidak (yes, tanpa ada latar belakang pendidikan kuliner sama sekali) mempelajari suatu resep, diposting dengan teknik motret yang sederhana tapi cantik (walaupun bukan profesional) karena menyajikan komposisi foto yang semuanya menggugah selera (syarat utama memoto makanan).

Ditambah caption yang apa adanya, kalau pas gagal bilang gagal, pas sukses bilang sukses (jujur adalah modal utama cuap-cuap di medsos) dan sedikit bumbu cerita keseharian yang seru untuk dibaca. Apalagi kalau ada yang tanya, pasti dijawab dengan penuh kasih sayang (kecuali akhir-akhir ini, yang karena semakin terkenal, kemampuan membalas pesan satu per satu rasanya mustahil untuk dilakukan terkait jumlah penggemar yang bombastis).

Dan yang pasti, resep-resep masakan yang mereka unggah sering di re-bake atau di re-cook dengan hasil yang memuaskan alias anti gagal! Banyak sekali penggemar yang mengaku bahwa mereka yang awalnya tidak bisa memasak, bisa menyajikan sesuatu yang bisa dimakan bahkan terasa sangat lezat.

Banyak pula pelaku catering yang kebanjiran order setelah memakai resep mereka. Konsistensi (mengunggah foto dan resep) + kejujuran (menulis resep dan caption) + kesederhanaan (ramah) + kebermanfaatan (resep nya bisa dimasak ulang oleh orang lain, bahkan banyak yang jadi sumber penghasilan pemilik catering) agaknya menjadi rumus kenapa karya mereka berdua begitu fenomenal.

Saya sendiri menyebut mereka ini kaum "doughmestic mom". Plesetan dari kata 'dough' yang berarti adonan tepung dan 'domestic' yang berarti sesuatu yang bersifat kerumahtanggan. 

Arti doughmestic mom adalah ibu yang bekerja di ranah domestik, dan menghasilkan karya lewat dapur keluarga mereka, dan hebatnya karya itu bisa bermanfaat bagi banyak orang. Kalau mengingat perjalanan awal mereka, finansial bukanlah tujuan utama yang menggerakan laku mereka di instagram @tintinrayner dan @xanderzkitchen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun