Mohon tunggu...
Dhafin Pradana Putra
Dhafin Pradana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030056

Hanya seorang remaja biasa dari Yogyakarta yang bermimpi menggapai semua mimpi-mimpinya. Suka Berdiskusi sambi Bincang-bincang hal yang seru dan gajelas, Berolahraga, Jalan-Jalan Travelling (kalo ada uang hahaha), dan masih banyak lagi. So enjoy the content!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fakta Euro 2020: Kenapa Para Sang Juara Melempem di Euro 2020?

30 Juni 2021   23:47 Diperbarui: 1 Juli 2021   00:19 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peserta Grup F Euro 2020. Dok. Instagram/Euro2020

Memang seorang Cristiano Ronaldo adalah pemain yang telah mencapai level tertinggi. Namun sebuah tim tetap tidak bisa hanya mengandalkan 1 orang saja. Karena sepak bola adalah permainan tim yang perlu melakukan kerja sama.  

PERANCIS

Perancis yang merupakan kampiun Piala Dunia 2018 juga seperti kurang bergairah di Euro kali ini. Perancis padahal dihuni pemain bintang dan bangku cadangannya pun juga bagus-bagus semua. Di ajang Euro kali ini Perancis membawa kejutan dengan memboyong kembali Karim Benzema ke tim Les Bleus.

Namun hal tersebut tidak terlalu berdampak ke performa Perancis sendiri. Kylian Mbappe yang menjadi andalan lini serang Perancis sejak Piala Dunia 2018 di Euro kali ini benar-benar melempem. Bahkan Mbappe belum mencetak 1 gol pun selama Euro kali ini. Bintang Barcelona, Antoine Griezmann pun juga kurang bersinar di Euro kali ini.

Apakah mungkin penyebabnya adalah kedatangan Benzema sendiri? Bisa jadi. Mbappe dan Benzema hampir memiliki kesamaan dalam bermain. Namun yang membedakan Mbappe bisa dipasang dimanapun, sedangkan Benzema mentok hanya di posisi striker ataupun second striker.

Karena hampir sama gaya bermainnya, lini serang Perancis agak amburadul. Mbappe harus menjadi korban karena dengan adanya Benzema, Mbappe terlihat seperti kurang leluasa saat bermain. Benzema sendiri memang gacor yang mana telah membukukan 4 gol.

Dok. https://instagram.com/equipedefrance
Dok. https://instagram.com/equipedefrance

Berbeda saat berduet dengan Olivier Giroud, Mbappe benar-benar menjadi seorang predator ganas baik di dalam ataupun di luar kotak penalti. Giroud akan mengalah dengan menjadi tembok atau pemantul bola. Untuk urusan finisher ditugaskan ke Mbappe dan Griezmann.

Lalu Perancis sendiri saat berjumpa Swiss di 16 besar sedikit berani memakai formasi 3-4-3 yang mana bukan gaya permainan dari Perancis. Mereka sedikit jumawa setelah unggul 3-1. 

Karena kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak terjadi, akhirnya Swiss mampu menyamakan kedudukan dan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Bukannya berubah, Perancis malah terisolasi dan hanya bermain possesion saja di babak tambahan. Tempo jadi melambat dan akhirnya pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti. Swiss akhirnya keluar sebagai pemenang setelah Mbappe gagal mengeksekusi tendangan penalti.

JERMAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun