Mohon tunggu...
Dezna Ngesty Vitryska
Dezna Ngesty Vitryska Mohon Tunggu... Tutor - Dezna Ngesty Vitryska 202010430311135

Mahasiswa S1 Universitas Muhammadiyah Malang FKIP UMM Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masalah Mutu Pendidikan

28 November 2020   20:00 Diperbarui: 28 November 2020   20:02 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh : Dezna Ngesty Vitryska 

ABSTRAK

Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki, mengubah pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta tatalaku seseorang atau kelompok dalam usaha mencerdaskan kehidupan manusia melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan pelatihan.    

Tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam. 

Namun pada kenyataan yang ada, sampai saat ini masih dirasakan bahwa kondisi pendidikan masih kurang baik. Fasilitas belajar masih kurang memadai, kekurang profesionalan pendidik dalam pengajaran,  kurang disiplinya pendidik, pemeraataan kualitas pendidikan masih kurang, serta mesih kurangnya pengetahuan pendidik mengenai proses pembelajaran yang efektif sehingga tujuan pendidikan yang sesungguhnya menjadi tidak tercapai.

Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan. Pertama, memberikan motivasi akan pentingnya pendidikan bagi pendidik. Kedua, mengupayakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Ketiga, menerapkan kedisiplinan kepada peserta didik.

Kata Kunci : Pendidikan, Masalah, Mutu Pendidikan

LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

      Berdasarkan tujuan Pendidikan Nasional yang terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional memiliki fungsi agar peserta didik mampu untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat sebagai upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

           Demi tercapainya tujuan tersebut maka pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia tentu tidaklah terlepas dari standar-standar yang telah ditetapkan sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Mulyasa (Mulyasa, 2009). Standar tersebut dimuat dalam PP No. 19 Tahun 2005 yang berupa 8 Standar Nasional Pendidikan yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, stardar pengolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.Kenyataan yang ada, sampai saat ini masih dirasakan bahwa kondisi pendidikan masih kurang baik.

PEMBAHASAN


           Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan SDM bagi pembangunan bangsa.

         Mutu pendidikan, merupakan salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia (SDM) sangatlah penting untuk membangun suatu negara. Bahkan dapat dikatakan bahwa masa depan suatu negara terletak pada keberadaan pendidikan yang berkualitas pada saat sekarang ini, pendidikan yang berkualitas hanya akan tumbuh jika terdapat lembaga pendidikan berkualitas. 

             Oleh karena itu, upaya untuk meningkatan mutu pendidikan merupakan cara dalam upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. Ada tiga masalah permasalahan besar dunia pendidikan di Indonesia, yaitu : (Abdul Hadis dan Nurhayati, 2014 : 69)
a. Masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan bagi masyarakat
b. Masih rendahnya mutu dan relevansi pendidikan
c. Masih lemahnya manajemen pendidikan


Masalah mutu pendidikan lainnya yang masih terjadi sampai saat ini yaitu:


1. Fasilitas belajar masih kurang memadai, baik itu kelengkapan buku yang ada di perpustakaan sekolah, penggunaan laboratorium yang belum dimanfaatkan dengan maksimal,


2. Sarana dan prasarana pendidikan yang terbatas, baik itu sarana transportasi untuk ke sekolah maupun prasarana untuk pembelajaran.


3. Kekurang profesionalan pendidik dalam pengajaran, baik itu dalam menyiapkan bahan ajar maupun dalam menyampaikan materi pelajaran,


4. Kurang disiplinya pendidik atau guru,
Masih kurangnya pengetahuan pendidik atau guru mengenai proses pembelajaran yang efektif. Menurut Suyanto (2007:7) guru yang professional harus selalu berubah dari praktek lama, dan bahkan juga harus bisa meninggalkan metode lama untuk menghadapi tantangan professional kini dan mendatang dengan cara dan metode yang sama sekali baru.


         Hal tersebut menghambat sistem pendidikan sehingga tujuan pendidikan yang sesungguhnya menjadi tidak tercapai.
        Untuk mengatasi masalah mutu pendidikan, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan. Pertama, memberikan motivasi akan pentingnya pendidikan bagi pendidik. Kedua, mengupayakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Ketiga, menerapkan kedisiplinan kepada peserta didik.


         Heinich dan Kawan Kawan (2005)  juga mengemukakan Sejalan dengan hal tersebut, proses pembelajaran dikatakan bermutu apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Siswa ikut aktif terlibat dalam tugas-tugas yang bermakna, dan berinteraksi dengan materi pelajaran,

2. Guru memberi kesempatan pada siswa untukmelakukan latihan, karena latihan yang dilakukan dalam berbagai konteks akan memperbaiki tingkat retensi dan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan baru,


3. Siswa mempelajari materi pelajaran yang dapat diterapkan dalam situasi nyata,


4. Terdapat interaksi sosial yang sangat diperlukan oleh siswa untuk memperoleh dukungan sosidalam melakukan proses belajar,


5. Memberikan feedback atau umpan balik sangat diperlukan oleh siswa untuk mengetahui keberhasilannya dalam proses pembelajaran,


6. Memperhatikan karakteristik siswa, karena setiap individu bersifat unik, dengan beberapa faktor yang membedakan misalnya: motivasi, kepribadian, kecerdasan, dan latar belakang budaya.


        Sebenarnya upaya peningkatan mutu pendidikan ini telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terbukti dengan kesuksesan pelajar Indonesia dalam setiap mengikuti Olimpiade Fisika Internasional (IPhO). Bukti yang ada menunjukkan bahwa sejak pelajar Indonesia mengikuti IPhO pada tahun 1993 selalu mendapatkan juara (medali), bahkan pada tahun 1999 dan 2006 berhasil meraih empat medali emas. 

       Namun di balik hal tersebut, menurut laporan HDI (Human Development Index) (2006) tentang pencapaian Indonesia dalam prestasi dan kualitis SDM nya ternyata masih berada di bawah Vietnam. Yang artinya Pendidikan di Indonesia kurang bermutu dalam prestasi dan kualitas SDM nya.


        Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengetahui betapa kurangnya kualitas pendidikan Di Indonesia, hal tersebut karena adanya Masalah Mutu Pendidikan di Indonesia yang terus menerus menghambat peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia.

PENUTUP


KESIMPULAN


        Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

         Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar untuk setiap manusia, karena melalui pendidikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. 

        Namun kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia sangat kurang optimal karena masih banyaknya Masalah Mutu Pendidikan yang saat ini mengusai pendidikan di Indonesia, sehingga pendidikan yang layak belum sepenuhnya bisa tercapai.


SARAN


          Berdasarkan kesimpulan di atas,saran saya yaitu seharusnya Pemerintah bisa meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia, supaya kualitas pendidikan Di Indonesia bisa lebih unggul dari negara-negara lain baik dari segi prestasi maupun SDM nya.


REFERENSI


A Tjalla - 2010 - repository.ut.ac.id
IK Sudarsana - Jurnal Penjaminan Mutu, 2016 - ejournal.uhnsugriwa.ac.id
P Megawanti - Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2015 - journal.lppmunindra.ac.id
RY Kurniawan - ... dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia ..., 2016 - researchgate.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun