2. Guru memberi kesempatan pada siswa untukmelakukan latihan, karena latihan yang dilakukan dalam berbagai konteks akan memperbaiki tingkat retensi dan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan baru,
3. Siswa mempelajari materi pelajaran yang dapat diterapkan dalam situasi nyata,
4. Terdapat interaksi sosial yang sangat diperlukan oleh siswa untuk memperoleh dukungan sosidalam melakukan proses belajar,
5. Memberikan feedback atau umpan balik sangat diperlukan oleh siswa untuk mengetahui keberhasilannya dalam proses pembelajaran,
6. Memperhatikan karakteristik siswa, karena setiap individu bersifat unik, dengan beberapa faktor yang membedakan misalnya: motivasi, kepribadian, kecerdasan, dan latar belakang budaya.
    Sebenarnya upaya peningkatan mutu pendidikan ini telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terbukti dengan kesuksesan pelajar Indonesia dalam setiap mengikuti Olimpiade Fisika Internasional (IPhO). Bukti yang ada menunjukkan bahwa sejak pelajar Indonesia mengikuti IPhO pada tahun 1993 selalu mendapatkan juara (medali), bahkan pada tahun 1999 dan 2006 berhasil meraih empat medali emas.Â
    Namun di balik hal tersebut, menurut laporan HDI (Human Development Index) (2006) tentang pencapaian Indonesia dalam prestasi dan kualitis SDM nya ternyata masih berada di bawah Vietnam. Yang artinya Pendidikan di Indonesia kurang bermutu dalam prestasi dan kualitas SDM nya.
    Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengetahui betapa kurangnya kualitas pendidikan Di Indonesia, hal tersebut karena adanya Masalah Mutu Pendidikan di Indonesia yang terus menerus menghambat peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia.
PENUTUP
KESIMPULAN
    Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.