Asas partisipasi dalam MBS menekankan pentingnya keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan sekolah.
- Asas Transparansi
Asas transparansi menekankan pentingnya keterbukaan dalam pengelolaan sekolah, baik dalam hal keuangan, kebijakan, maupun proses pendidikan.
- Asas Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam MBS berarti sekolah harus bertanggung jawab atas hasil dan dampak dari kebijakan serta pengelolaan pendidikan yang telah diterapkan.
- Asas Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi dan efektivitas merupakan prinsip utama dalam pengelolaan sumber daya pendidikan di sekolah.
- Asas Berorientasi pada Mutu
Manajemen Berbasis Sekolah bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Model Penerapan MBS Pada Madrasah/Sekolah
Untuk menerapkan MBS, ada enam langkah yang perlu ditempuh, yaitu: evaluasi diri self assessment, perumusan visi, misi, dan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
1. Evaluasi diri Self Assesment
Evaluasi diri merupakan tahap awal bagi sekolah yang berencana atau akan menerapkan manajemen mutu berbasis sekolah. Proses ini diawali dengan sesi brainstorming yang melibatkan kepala sekolah, guru, seluruh staf, serta anggota komite sekolah. Kepala sekolah bertindak sebagai pemrakarsa dan pemimpin dalam pertemuan ini.
2. Perumusan visi, misi dan tujuan
Untuk sekolah yang baru didirikan, langkah awal yang harus dilakukan adalah merumuskan visi, misi, dan tujuan guna menentukan arah pendidikan yang ingin dicapai oleh pendiri atau penyelenggara. Dalam hal ini, sekolah atau madrasah negeri memiliki kepala sekolah dan guru yang bertindak sebagai perwakilan pemerintah daerah.