Mohon tunggu...
dewi sulistyoningrum
dewi sulistyoningrum Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Suka menulis sejak di bangku SMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siplan Negsa: Transformasi Layanan Pendidikan Pascapandemi SMPN 1 Boyolali

29 Maret 2023   13:00 Diperbarui: 29 Maret 2023   13:16 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Zaman beralih, musim bertukar, mau tidak mau kita harus mengikuti arus perubahan zaman. Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda Indonesia membawa dampak signifikan di segala lini kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Salah satu bentuk transformasi layanan pendidikan pada saat pandemi adalah menyajikan layanan digital yang mudah diakses oleh peserta didik. Guru mau tak mau harus bersinggungan dengan teknologi, seperti penggunaan zoom meeting, google meet, google form, canva, dan aplikasi evaluasi seperti quizizz.

Kini pascapandemi, apakah berbagai transformasi layanan pendidikan itu ditinggalkan? Jawabannya tentu saja tidak. Pendidik dan peserta didik yang terlanjur akrab dengan teknologi mulai merasakan manfaat akibat perubahan transformasi tersebut. Teknologi ternyata memberikan kemudahan belajar tanpa batasan ruang dan waktu. Hakikat merdeka belajar menuntut kelas-kelas terkoneksi jaringan internet berkecepatan tinggi yang mudah mengakses “big data”, yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk berkreasi dan berkolaborasi sesuai dengan minat serta kemampuannya masing-masing.

Pada era pascapandemi, teknologi digital tak hanya tersaji di dalam kelas saja, namun juga merambah ke layanan yang lain. Salah satu bentuk inovasi transformasi layanan pendidikan yang diciptakan oleh SMP Negeri 1 Boyolali adalah penggunaan Siplan (Sistem Informasi, Pengaduan, dan Layanan Absensi Online). Melalui layanan ini peserta didik, wali murid, maupun masyarakat dapat mengakses informasi dengan cara mudah tanpa harus datang secara langsung ke sekolah. Hanya dengan memindai barcode, masyarakat dapat mengakses informasi profil sekolah, PTK, siswa, pelayanan, alumni, info, perpustakaan, galeri, e-learning, dan Siplan Negsa. Pada menu Siplan Negsa, murid maupun wali murid dapat mengakses dua fitur utama yaitu absensi dan pengaduan.

Absensi dan pengaduan secara online sangat diperlukan saat ini. Masih lekat dalam ingatan kita, dulu orang tua harus datang ke sekolah menyerahkan surat izin jika anaknya berhalangan hadir, padahal jarak tempat tinggal wali murid dengan sekolah cukup jauh, belum lagi jika pagi mereka harus berangkat bekerja. Dengan sistem absensi online yang disediakan dalam menu Siplan, orang tua cukup mengisi daftar nama, kelas, alasan ketidakhadiran, dan mengunggah surat izin secara daring melalui gawai mereka masing-masing. Selain efektif, sistem ini juga efisien karena dapat diakses kapan dan di mana saja.

Selain absensi online, yang sangat dibutuhkan sebuah lembaga pendidikan saat ini adalah layanan pengaduan. Layanan pengaduan ini dapat diakses oleh semua orang. Layanan pengaduan ini bisa diisi di mana saja dan kapan saja, serta dijamin kerahasiaannya. Selain itu, layanan ini dapat digunakan peserta didik untuk melaporkan kasus perundungan. Saat kita mengetik kata "perundungan" di google maka akan muncul beragam kasus perundungan yang terjadi di beberapa daerah. Mulai dari perundugan fisik, verbal, hingga perundungan di dunia maya atau yang sering disebut dengan cyber bullying. Dampak yang ditimbulkan dari perundungan pun tidak main-main. Peserta didik bisa mengalami masalah fisik dan psikis, bahkan menimbulkan upaya bunuh diri. Tingginya angka perundungan yang terjadi di Indonesia dan buruknya dampak yang ditimbulkan, menuntut sekolah melakukan upaya preventif dengan membuka layanan pengaduan sehingga jika terjadi perundungan segera dapat ditindaklanjuti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun