Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Metaverse dan Dilemanya

7 Januari 2022   18:00 Diperbarui: 8 Juli 2022   08:39 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi metaverse oleh freepik.com

Selain itu, kecakapan sumber daya yang menggunakannya juga tak kalah penting. Kemampuan menyaring informasi dan menggunakan ruang digital dengan bijak perlu ditingkatkan, setidak-tidaknya ada pemahaman yang ditanamkan bahwa kemudahan yang ditawarkan internet datang bersama dengan konsekuensinya sendiri.

Adaptasi digital bukan hanya soal mampu menggunakan, adaptasi digital juga berarti paham dan siap dengan segala konsekuensi yang ditimbulkannya.

Belum lagi soal penguasaan sumber daya teknologi oleh privat.

Kalau kita ingat kalimat ini, "bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat." 

Sumber daya yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Kalimat tersebut merupakan bagian dari upaya mewujudkan keadilan bagi seluruh warga negara yang dituangkan dalam undang-undang.

Sebab jika sumber daya dikuasai privat, dikhawatirkan privat akan menggunakan sumber daya sesuai kehendaknya. Tak ada orientasi kepentingan bersama, sehingga menimbulkan kesenjangan yang semakin meningkat.

Pertanyaannya apakah sumber daya teknologi yang menjadi hak privat dapat memenuhi kepentingan umum secara merata tanpa ada bias kepentingan pihak-pihak tertentu? Sebab, seperti yang kita tahu bahwa privat akan selalu berorientasi pada keuntungan.

Metaverse boleh saja disambut, namun perlu ada kesadaran bahwa inovasi bukan sesuatu yang bisa dinikmati begitu saja. 

Otentisitas yang ditawarkan metaverse melalui NFT punya harga, belum lagi perangkat penunjang yang perlu kita miliki untuk mengakses metaverse. 

Belum selesai respon regulator terhadap cryptocurrency, kini regulator harus menghadapi tantangan lain yang kurang lebih berkaitan satu sama lain.        

Jika mengesampingkan segala kekhawatiran tersebut, ada hal yang terasa mengganjal ketika membayangkan metaverse yang lambat laun akan terjadi. Muncul pertanyaan, apakah kita siap dengan metaverse dari segi fasilitas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun