Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Metaverse dan Dilemanya

7 Januari 2022   18:00 Diperbarui: 8 Juli 2022   08:39 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi metaverse oleh freepik.com

Internet yang keren itu sepertinya perlu penunjang yang juga keren, fasilitas dasar yang berkualitas dan menyeluruh, agar setiap lapisan masyarakat bisa menikmati internet versi baru itu. Layanan telekomunikasi.

Sebab, jangankan bicara augmented reality (AR), untuk telepon ke seberang timur saja masih kesulitan signal, dan terbatas pada provider tertentu. Padahal penyediaan konektivitas yang memadai dan merata adalah kunci tercapainya pemerataan.

Belum lagi, mengutip CNBC Indonesia (30/12/21) saat ini terdapat lebih dari 3.000 desa/kelurahan yang merupakan wilayah-wilayah blank spot alias belum terjangkau layanan telekomunikasi dan internet.

Kita para pengguna teknologi, calon 'penduduk' metaverse, hanya mampu berharap bahwa perluasan jangkauan jaringan, penyediaan infrastruktur yang tengah dikerjakan, serta literasi digitalnya yang berdasar pada pilar digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety dapat berjalan dengan lancar serta selesai sesuai dengan target pembangunannya, sehingga kita semua, di setiap pelosok negeri, dapat merasakan fasilitas yang sama dengan kualitas yang juga sama baiknya sehingga dapat menyambut metaverse dengan penuh kesiapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun