Internet yang keren itu sepertinya perlu penunjang yang juga keren, fasilitas dasar yang berkualitas dan menyeluruh, agar setiap lapisan masyarakat bisa menikmati internet versi baru itu. Layanan telekomunikasi.
Sebab, jangankan bicara augmented reality (AR), untuk telepon ke seberang timur saja masih kesulitan signal, dan terbatas pada provider tertentu. Padahal penyediaan konektivitas yang memadai dan merata adalah kunci tercapainya pemerataan.
Belum lagi, mengutip CNBC Indonesia (30/12/21) saat ini terdapat lebih dari 3.000 desa/kelurahan yang merupakan wilayah-wilayah blank spot alias belum terjangkau layanan telekomunikasi dan internet.
Kita para pengguna teknologi, calon 'penduduk' metaverse, hanya mampu berharap bahwa perluasan jangkauan jaringan, penyediaan infrastruktur yang tengah dikerjakan, serta literasi digitalnya yang berdasar pada pilar digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety dapat berjalan dengan lancar serta selesai sesuai dengan target pembangunannya, sehingga kita semua, di setiap pelosok negeri, dapat merasakan fasilitas yang sama dengan kualitas yang juga sama baiknya sehingga dapat menyambut metaverse dengan penuh kesiapan.