Mengapa 'peluang' seringkali mengaburkan yang benar dan yang salah? Lalu yang bertahan pada nilai 'kuno' disebut tidak adaptif? Padahal kami adaptif, kok. Hanya saja adaptifnya lihat-lihat mau adaptif terhadap apa.Â
Kembali pada pertanyaan yang membuat saya penasaran di awal, setidaknya jawaban yang mampu saya terima adalah bahwa usia kedewasaan masing-masing orang tidak sama.
Kita mungkin belajar hal yang sama, ditanamkan nilai-nilai yang sama, mungkin dari orang yang sama, dan di waktu yang sama pula, tetapi masing-masing dari kita punya kemampuan memahami yang berbeda, ada yang mampu memahami sesuatu dengan cepat, ada pula yang perlu penjelasan lebih jauh untuk memahami sesuatu.
Jawabannya, karena kita satu sama lain berbeda. Setidaknya jawaban ini yang mampu membuat saya 'maklum' dengan segala perbedaan yang bersifat negatif tersebut.
Penutup: Ini hanya sebuah upaya mengurai benang kusut di kepala, pemahaman saya tidak mutlak, bukan teori, dan sangat mungkin keliru.
Terakhir, terimakasih kepada yang menyimak.