Mohon tunggu...
Dewi Rima
Dewi Rima Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas dari Buku Ajarkan Aku untuk Melupakan

Sedang belajar di Pendidikan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sastra Banding antara Novel "Cinta dalam Ikhlas" karya Kang Abay dengan "Selamat Tinggal" Karya Tere Liye

13 Februari 2021   17:59 Diperbarui: 13 Februari 2021   18:03 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Novel Cinta dalam ikhlas Karya Kang Abay dan Selamat Tinggal Karya Tere Liye (Dokpri)

Rasa tertariknya pada Ara menurutnya bukan rasa ketertarikan biasa. Ia tidak ingin menjadikan Ara hanya sebagai pacar, namun juga sosok pendamping hidupnya kelak. Sesuai dengan perkataan temannya Mamat, Athar berubah menjadi pemuda rohis. Di organisasi rohis, Athar mengenal banyak orang baik dan shalih. Tentu saja, organisasi yang mulanya asing itu justru mempermudah jalannya untuk berubah.

Setelah keduanya berpisah,banyak sekali rintangan yang Athar hadapi. Sampai suatu ketika Aurora akan dilamar oleh dokter muda, tapi Athar tidak menyerahdengan niat baiknya itu. Ketika Athar mendapat SMS dari Aurora yang berisi Aurora akan dilamar oleh dokter muda dan Aurora meminta Athar untuk secepatnya menemui Ayahnya.

Ketika Athar menemui Ayah Aurora mereka banyak berbincang-bincang dan ketika Ayah Aurora memintanya untuk pulang karena sudah larut malam, sebelum pulang Ayah Aurora berkata kepada Athar bahwa ia akan mendapatkan jawaban dari niat baiknya itu esok hari. Keesokanharinya Aurora menelvon Athar ternyata jawaban dari niat itu diserahkan kepada Aurora, dan ketika Athar bertanya kepada Aurora keputusannya apa?, jawaban Aurora "ia memilih Athar". Athar sangat bersyukur ternyata Aurora memilih Athar, bukan dokter muda itu, dan Athar berjanji akan berusaha membahagiakan Aurora, menjadi suami dan imam yang terbaik untuk Aurora.

Sinopsis Novel Selamat Tinggal

      Sintong Tinggal merupakan seorang mahasiswa Jurusan Fakultas Sastra, ia sering disebut sebagai mahasiswa abadi karena 7 tahun masih berada di universiti dengan dalih belum menyelesaikan skripsinya. Walaupun hapir drop out, pihak dekan dengan persyaratannya masih menaruh kepercayaan untuk Sintong. Sebab, Sintong telah mencatat sejarah melalui tulisan-tulisannya yang selalu dimuat di koran nasional, sukses menuliskan cerita pendek yang menarik, esai, artikel dan sebagainya. Sehingga ia masih diberi satu semester untuk menggapai gelar sarjana.

Padahal jika dilihat dari pengalaman yang mumpuni, Sintong pasti mampu menyelesaikan skripsinya dengan mudah. Namun, dalam tengah perjalanan cinta pertamanya bersama Mawar Sinar Bintang telah pupus. Bagai petir disiang bolong, Sintong mengalami patah hati teramat dalam sehingga menggaggu studinya.

Sintong berasal dari keluarga yang kurang berkemampuan, ia merantau dengan bermodal beasiswa sekaligus sebagai penjaga toko buku bajakan di Pasar Senen kepunyaan paman dan bibinya. Kecintaanya terhadap buku, membuatnya mudah untuk merinteraksi dengan buku. Namun, masih beberapa kesalahan dalam hatinya mengenai pembajakan buku yang dia sendiri ingin terbebas dari jerat hukum cipta. Suatu hari, ia menemukan satu buku Sutan Pane dari lima karya misteri seorang penulis emas pada periode tahun 1930-1965. Akhirnya buku itulah yang menjadi bahan kajian yang ia tulis.

Ditengah perjalanan ia bertemu dengan Jess, mahasiswi yang tertarik dengan dunia kepenulisan. Sintong merasakan adanya perhatian yang berbeda dari perempuan ini. Lalu bagaimanakah kelanjutan cerita dari Jess? Atau ia akan tetap pada cinta pertamanya? Dan yang pasti Sintong lulus dengan menggali tulisan-tulisan Sutan Pane sebagai kajian hingga akhirnya membawa Sintong menjejaki sejarah hidup dengan pemikiran seorang Sutan Pane melalui orang-orang yang pernah mengenali tulisannya.

Analisis Sastra Banding

Gambar 1.1 Novel Cinta dalam ikhlas Karya Kang Abay dan Selamat Tinggal Karya Tere Liye (Dokpri)
Gambar 1.1 Novel Cinta dalam ikhlas Karya Kang Abay dan Selamat Tinggal Karya Tere Liye (Dokpri)
Fenomena yang dapat ditemukan dari kedua novel tersebut ialah covernya yang berwarna biru dapat melambangkan ketetangan jiwa. Kemudian ilmu psikologi dalam mengikhlaskan adalah hal yang paling utama dalam merubah kehidupan yang lebih baik. Selain dari itu, ada hal lain didalam nya terdapat persamaan yang dapat dikaji didalam kritik sastra banding yakni sebagai berikut:

1. Tema

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun