Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on. —Louis L'Amour— Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n Wattpad : Coretan Embun

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pertemuan di Cafe Huis

26 Januari 2023   07:38 Diperbarui: 27 Januari 2023   11:51 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit : reddit.com

Tak lama berselang mereka sudah duduk berhadapan di meja nomor 22. Niko kemudian mengulurkan daftar menu kepada Audrey, untuk memilih berbagai jenis makanan yang tertera.

"Beef steak dan bitterballen adalah makanan andalan di resto ini," Niko berkata santai sambil menatap Audrey, "kamu mau pesan apa?"

"Sepertinya aku akan mencoba beef steak, deh, seperti saranmu," ujar Audrey sambil menutup daftar menu. "kamu akan memesan apa, Nik?"

"Kebetulan aku sudah makan tadi, jadi aku temani saja, ya?" kata Niko sambil menyesap kopi yang tersisa.

"Ayolah, kok cuma minum kopi aja, sih? Aku pesankan beef steak juga ya, Nik," Audrey berkata sambil memberi isyarat kepada pelayan untuk mendekat.

Kemudian datang pelayan menghampiri, lalu mencatat makanan yang akan dipesan; beef steak dua porsi, bitterballen, poffertjes dan smothies strawberry. Audrey juga memesan tambahan kopi hitam tanpa gula, untuk Niko. Setelah mencatat semua pesanan pelayan pun berlalu.

Audrey dan Niko kemudian saling berbincang tentang segala hal, sambil menyantap makanan yang sudah mereka pesan. Terdengar sesekali tawa renyah dari keduanya. Dan tanpa terasa malam pun semakin larut, Audrey lalu memutuskan untuk pulang.

"Sepertinya hari sudah semakin malam. Sebaiknya kita pulang," Audrey berkata sambil memanggil pelayan untuk meminta tagihan pesanan mereka. "aku yang akan mentraktirmu malam ini, Niko. Karena hari ini aku berulang tahun."

Niko lalu tergelak, "Oke, tapi ijinkan aku mentraktirmu di kesempatan kedua nanti," lelaki itu berkata sambil bersedekap. Tak lama kemudian pelayan datang dan memberikan tagihan. Setelah melakukan pembayaran, Niko lalu berdiri, kemudian mempersilakan Audrey berjalan terlebih dulu di depannya.

Mereka lalu berjalan menuju pintu keluar Cafe Huis. Seorang pelayan yang berjaga lalu membukakan pintu, seraya berkata, "Terima kasih atas kunjungannya, kami tunggu kunjungan berikutnya," kemudian pelayan tersebut tersenyum (hanya) pada Audrey.

Audrey dan Niko lalu meninggalkan Cafe Huis. Lelaki itu mengantarkan Audrey ke tempat di mana mobilnya terparkir--yang tidak jauh dari Museum Fatahilah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun