Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on. —Louis L'Amour— Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n Wattpad : Coretan Embun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

De Javu

28 Desember 2022   07:59 Diperbarui: 5 Januari 2023   08:41 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluargaku pernah tinggal di rumah besar ini. Yang dibangun pada jaman kolonial Belanda. Halamannya luas, dengan berbagai macam tanaman dan bunga-bunga yang indah dan tertata rapi.

Namun, rumah ini bukan milik keluargaku lagi. Pemilik baru rumah ini adalah sepasang suami istri yang memiliki 2 orang anak perempuan. Bapak dan ibu Wiryo adalah pemiliknya sekarang.

Beruntung aku dan keluargaku boleh datang ke rumah ini, walaupun hanya untuk sekedar bernostalgia pada masa lalu. Kami juga tinggal tidak jauh dari rumah ini.

Bulan Desember, keluarga Wiryo biasa berlibur ke luar kota, untuk menghabiskan malam pergantian tahun. Kami lalu dengan senang hati bersedia menjaga rumah ini untuk mereka.

Setelah keluarga Wiryo meninggalkan rumah, kami pun leluasa bernostalgia. Mengingat ingat segala kenangan yang indah saat dulu (pernah) menempati rumah ini.

"Dulu--mommy selalu membuatkanmu pancake untuk sarapan. Kamu ingat?" Tanya mom sambil melirik ke arahku.

"Ah--iya Mom, pancake terenak yang pernah ku lahap," aku menjawab dengan sedikit memuji pancake buatannya-sambil memerhatikannya, yang sedang mengaduk adonan.

"Di mana daddy?" Mom kembali bertanya.

"Mungkin di ruang kerja Pak Wiryo atau di ruangan lain, biasanya daddy sering membaca-baca buku atau lainnya."

Mom lalu memanggil dad, dan adikku yang sedang berada di kamar--di lantai 2--untuk sarapan bersama di dapur. Akhirnya kami sekeluarga berkumpul di dapur untuk sekedar mencicipi pancake buatan mommy. Nostalgia kami tidaklah lengkap tanpa pancake buatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun