Mohon tunggu...
Dewips
Dewips Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary woman

Mau copy-paste artikel? Boleh saja, dengan tetap tampilkan asal sumber tulisan! Visit me @ ladiesbackpacker.wordpress.com, Email me : swap.commune@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Malas Gerak? Segeralah Bertobat!

6 September 2020   07:50 Diperbarui: 6 September 2020   11:58 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lari (Gambar: coffeekai via KOMPAS.com)

Penasaran bukan? Jadi begini ceritanya, untuk teman-teman yang sudah pernah berkunjung ke Thailand atau sedang menetap di sana mungkin sudah awam melihat keberadaan alat timbangan atau mesin BMI digital yang berlokasi hampir disetiap mini market di negara itu.

Awal mulanya saya tidak penasaran kenapa selalu ada mesin BMI di setiap minimarket, tapi setelah saya perhatikan lagi kebanyakan badan orang Thailand khususnya di Phuket memang proporsional. Baik itu perempuan maupun laki-lakinya, tidak terlalu kurus/terlalu gemuk.

Hasil dari pengamatan saya ternyata orang Thailand yang secara sadar/ tidak sadar terpengaruh oleh adanya mesin BMI di minimarket tersebut karena hampir setiap hari mereka belanja atau hanya sekedar lewat minimarket mesin itu selalu digunakan untuk mengingatkan mereka menjalani gaya hidup sehat.

Selain menyantap makanan sehat seperti sayur-sayuran dan mengurangi makanan manis serta berlemak, mereka juga tergerak untuk rutin melakukan olahraga setiap harinya. Berikut adalah pendapat dari beberapa orang lokal yang saya temui selama liburan di Phuket.

Hampir di setiap lokasi pusat kebugaran di sana juga ramai oleh pengunjung, bahkan gym di hotel sekalipun tidak pernah sepi. Ditambah lagi biaya gym yang sangat murah jika dibandingkan dengan di Indonesia. Tentu saja hal itu membuat masyarakat semakin termotivasi untuk berolahraga.

Mungkin dikarenakan budayanya yang hampir sama dengan orang Indonesia jadi kebanyakan orang di Phuket juga malas berjalan kaki karena itu mereka lebih memilih untuk rutin ngegym.

BMI digital yang tersedia di tempat-tempat umum (Sumber: gigazine.net)
BMI digital yang tersedia di tempat-tempat umum (Sumber: gigazine.net)
Kembali ke pengalaman sejak liburan itu saya bertekad untuk lebih banyak bergerak apapun itu bentuknya saya tidak lagi mau memberikan toleransi kepada tubuh saya. Tetapi karena biaya gym di Swiss mahal akhirnya saya memutuskan untuk rutin berjalan kaki saja minimal 10.000 langkah per hari. 

Dengan komitmen kuat saya coba melakukan hal itu setiap hari dan selama dua bulan pertama sakit punggung saya bisa sembuh total hanya dengan melakukan gerak rutin tersebut. Ajaib bukan! Hanya dengan bermodalkan jalan kaki saja saya bisa sembuh total. Bukan rekayasa semata tapi ini fakta lho ya!

Kisah ini tidak saya buat-buat karena saya sendiri saat itu tidak percaya bisa sembuh dari sakit punggung yang cukup parah tanpa pengobatan medis. Padahal sebelumnya saya sudah berobat ke ortopedi dan melakukan pijat rutin dengan seorang terapi khusus tapi tidak membuahkan hasil. 

Tentu saja hal ini membuat saya puas luar biasa karena selain berat badan kembali normal penyakit yang sudah lama saya alami juga bisa hilang total. Bonusnya lagi saya juga bisa menghemat biaya transportasi karena pulang kerja saya mengutamakan jalan kaki.

Sejak peristiwa itu saya mulai membiasakan diri lagi untuk rajin berjalan kaki dan exercise minimal 2x seminggu. Pada faktanya badan kita tidak akan menderita berbagai macam penyakit apabila dengan rutin digunakan untuk bergerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun