Mohon tunggu...
Dewips
Dewips Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary woman

Mau copy-paste artikel? Boleh saja, dengan tetap tampilkan asal sumber tulisan! Visit me @ ladiesbackpacker.wordpress.com, Email me : swap.commune@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Self Check In Machine, Cara Terbaik Physical Distancing untuk Pariwisata

2 April 2020   19:40 Diperbarui: 7 April 2020   17:14 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikondisi seperti sekarang ini siapa saja bisa merasa ragu untuk menginap di tempat umum seperti hotel, namun untuk beberapa orang yang masih harus melakukan perjalanan dinas atau hanya untuk melakukan aktivitas kunjungan mungkin akan mengalami keraguan yang sangat besar meskipun  dari Sistem Kebersihan pada Perhotelan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang diberikan pemerintah. 

Merupakan hal yang aneh memang bagi kita yang tidak punya pilihan lain karena harus tetap menginap dengan ketakutan tertular virus corona. 

Hal inilah yang akan saya bagikan di artikel berdasarkan pengalaman menginap di salah satu hotel di Swiss saat pandemik berlangsung karena urusan mendesak membuat saya yang sebenarnya takut tapi dengan adanya mesin ini saya menjadi yakin karena penerapan physical distancing di hotel tersebut sangatlah bagus.

Mungkin sudah banyak Hotel di Indonesia yang memiliki Self Check In Machine seperti contohnya Accord Hotel Grup yang sejak lama menerapkan sistem check in mandiri di banyak cabangnya, meskipun di Indonesia saya lihat hal ini masih belum menjadi hal yang lumrah karena masih banyak dibutuhkannya Sumber Daya Manusia untuk resepsionis atau staf front office. 

Padahal dengan adanya mesin check in mandiri bukan berarti para pekerja di pintu terdepan hotel tidak diperlukan lagi karena faktanya mereka tetap bekerja normal 'dibalik layar' hanya saja dengan beban pekerjaan ganda. 

Dengan kondisi seperti sekarang contohnya pihak management hotel pasti tidak ingin mengambil resiko apabila salah satu staffnya sakit karena tertular tamu yang menginap atau sebaliknya. 

Namun bukanlah hal yang etis dari segi penampilan jika seorang resepsionis menggunakan masker disaat melayani tamunya yang akan check in. Untuk itulah fungsi mesin ini menjadi sangat besar, karena dapat mengurangi resiko tertularnya virus. 

Staff hotel dan tamu sama-sama merasa aman karena resiko tertular saat menginap di hotel bisa diminimalisir karena sistem contactless yang diterapkan oleh pihak hotel.

https://www.loucosporviagem.com/
https://www.loucosporviagem.com/
Lalu bagaimana cara kita mendapatkan kartu untuk membuka pintu kamar dan siapa yang akan membawa barang ke kamar jika memang diperlukan? 

Hal ini tidak akan menjadi masalah untuk hotel yang sudah menerapkan sistem check in mandiri karena kartu sudah disediakan di booth mesin yang berada di area Lobby dan kita hanya perlu mengikuti petunjuk yang ada di layar komputer saja untuk menyetel kartu pintu yang sudah di assigned oleh resepsionis sebelumnya. 

Awalnya saya pun sempat berpikir 'takut ribet' karena kuncinya yang berbentuk kartu dan harus menyetel sendiri dengan mesin yang disediakan. Tapi setelah saya coba ternyata prosesnya sama sekali tidak sulit selama kita mengikuti petunjuk yang tersedia dan barang pun bisa diantar kekamar oleh staff yang akan datang mengambil barang di ruang locker setelah kita berhasil masuk ke kamar hotel. 

Para staff hotel juga tetap standby disaat kita membutuhkan bantuan lanjutan selama menginap dengan menggunakan telepona yang tersedia. Bahkan kita juga bisa menitipkan barang bawaan di ruang locker yang sudah dipasang No PIN dipintunya apabila kamar yang kita pesan belum siap. Sangat membantu sekali untuk tamu yang membutuhkan early check in.

Menarik memang disaat kondisi seperti ini mengharuskan kita melakukan kontak seminim mungkin dengan orang lain. Terkhusus untuk bidang hospitality yang mana pelayanan tamu dinomor satukan. 

Tapi dalam kondisi sekarang justru kesehatan tamu dan staff yang menjadi prioritas utama. Namun bukan berarti management hotel tidak bisa memberikan pelayanan yang maksimal tanpa adanya kontak langsung dengan para tamu yang datang. 

Justru mereka tetap harus menunjukkan profesionalitas kerja mereka meski hanya dibalik layar. Begitulah keadaan perhotelan di Swiss saat ini yang sedang bersiap apabila harus menerima kondisi terburuk diakibatkan oleh berkurangnya tamu lokal maupun internasional dikarenakan aturan lockdown yang belum terlihat kapan berakhirnya. 

Sampai ada hotel mewah di eropa yang harus ditutup dan tamunya dikarantina tidak diperbolehkan keluar kamar dengan alasan kesehatan karena adanya indikasi tamu yang sudah terinfeksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun