Mohon tunggu...
Dewi Nuryanti
Dewi Nuryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Emak blogger

Emak blogger yang hobi traveling, makan dan belanja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Enam Cara Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi

17 Oktober 2021   00:35 Diperbarui: 17 Oktober 2021   00:41 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Pixabay

Sudah 1,5 tahun lebih, pandemi Covid-19 melanda negeri ini. Dampak yang disebabkan oleh wabah ini sangat berat. Pandemi telah mengubah tatanan kehidupan. 

Berbagai pembatasan kegiatan masyarakat diberlakukan pemerintah sebagai upaya untuk mengatasi pandemi. Namun pandemi belum juga selesai dan masih terus memberikan dampak negatif bagi banyak orang. 

Saya termasuk yang kena dampak langsung dari pandemi global ini. Sudah 10 bulan, suami sebagai kepala keluarga harus kehilangan pekerjaannya karena terkena PHK. 

Perusahaan tempatnya bekerja terpaksa mengurangi jumlah karyawan secara besar-besaran. Kondisi ini membuat kehidupan keluarga saya mengalami perubahan. Kehilangan mata pencaharian utama bukanlah perkara kecil terlebih di masa pandemi ini.

Seringkali perasaan cemas dan ketakutan akan masa depan orang-orang terkasih menghinggapi pikiran saya. Berbagai pikiran buruk dan ketakutan datang silih berganti. Hal ini membuat psikis saya lelah dan ingin menyerah. 

Depresi mulai menghantui. Rasa stress dan cemas berlebih yang saya rasakan memicu berbagai penyakit mendatangi tubuh saya. Asam lambung meningkat dan sering sakit kepala. Kehidupan saya pun mulai terganggu karena gangguan kesehatan mental yang saya alami.

Beruntung saya memiliki pasangan hidup yang terus menguatkan dan pantang menyerah. Terus berupaya untuk bertahan ditengah terjangan badai pandemi. 

Dan berhasil menyadarkan saya bahwa saya harus berhasil mengatasi depresi yang melanda diri saya dan lebih memerhatikan kesehatan mental saya. 

Saya harus tetap "waras" dan sehat secara utuh agar dapat menang melawan wabah ini. Ada beberapa hal yang saya lakukan untuk keluar dari kecemasan berlebih dan menjaga kesehatan mental saya.

Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi 

Saat menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan kesehatan mental saya, saya memutuskan berhenti sejenak dari semua rutinitas dan mencari pertolongan dengan berkonsultasi pada seorang teman yang berprofesi sebagai seorang psikolog. 

Setelah melakukan sesi konseling, saya mulai menerapkan beberapa hal dalam kehidupan saya sehari-hari dengan tujuan agar jiwa raga saya dapat kembali sehat.

Cara-cara yang saya terapkan untuk memulihkan dan menjaga kesehatan mental saya, adalah:

1.Berdamai dengan diri sendiri

Saya mengikhlaskan dan menerima semua yang terjadi serta memaafkan diri saya sendiri. Saya menerima semua kenyataan yang ada dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Saya serahkan semua pada kehendak-NYA;

2. Membatasi informasi negatif terutama terkait corona

Gambar dari Pixabay
Gambar dari Pixabay

Saya membatasi paparan berita seputar corona dan apapun yang berdampak negatif bagi jiwa dan pikiran saya. Termasuk membatasi penggunaan media sosial. Saya hanya menggunakan media sosial untuk kepentingan usaha online saya saja. 

Selebihnya saya membatasi berselancar di dunia maya dan lebih fokus pada aktivitas dunia nyata yang membuat diri saya nyaman dan senang;

3. Tetap berkomunikasi intens dengan sahabat dan kerabat dekat

Hempasan badai pandemi yang saya rasakan membuat jiwa saya menjadi rapuh. Saya memerlukan "tempat sampah" untuk sekedar melepaskan kerikil-kerikil yang memenuhi pikiran saya. 

Selain menumpahkannya pada pasangan hidup, saya memerlukan sahabat untuk mengusir penat yang ada. Karena harus di rumah saja sebagai upaya memutus rantai penyebaran korona, saya memanfaatkan sambungan telepon untuk berkomunikasi dengan sahabat dan kerabat. 

Seringnya hanya sekedar mengobrol hal-hal receh tapi mampu membuat kami tertawa terbahak-bahak. Cara ini saya rasakan cukup ampuh menepis pikiran buruk dan kecemasan yang datang menggoda. Saya merasa lebih bersemangat menjalani hidup;

4. Berolahraga tipis-tipis di rumah dan menjaga kesehatan tubuh

Saya meyakini bahwa kesehatan jiwa dan raga adalah sebuah kesatuan dan saling berkaitan erat. Seperti yang saya ceritakan, ketika pikiran buruk dan kecemasan berlebih menghampiri saya, kesehatan fisik saya pun ikut terganggu. 

Asam lambung naik dan sakit kepala. Untuk menjaga kesehatan fisik agar tetap baik, saya berolahraga ringan di rumah. Sekedar berjalan pagi di sekitar rumah selama 30 menit. Dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, saya mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan suplemen pada saat diperlukan;

5. Melakukan hobi yang disenangi

Ada beberapa hobi saya yang terpaksa dihentikan sementara waktu karena keadaan belum kondusif. Virus corona masih mengintai. Untuk sementara waktu, saya harus menahan dulu keinginan saya untuk travelling, nonton film di bioskop dan minum kopi di kedai kopi kekinian. 

Saya memilih untuk melakukan hobi yang saya senangi yaitu menonton film tapi bukan di bioskop melainkan melalui aplikasi. Melakukan hobi yang disenangi dapat menyegarkan jiwa saya;

6. Bercengkrama dengan keluarga

Bagi saya, keluarga adalah salah satu sumber kekuatan untuk tetap jalan tegap melintasi onak duri kehidupan termasuk ujian akibat pandemi ini. Tawa dan celotehan anak-anak menjadi obat mujarab mengobati segala kegundahan yang saya rasakan. 

Melakukan aktivitas bareng seperti memasak bersama, menonton film bersama, berjemur di teras rumah sambil mendengarkan cerita mereka merupakan vitamin jiwa untuk saya. Sesering mungkin saya habiskan waktu bercengkerama dengan mereka karena mereka adalah kebahagiaan saya.

Itulah enam hal yang saya lakukan untuk memulihkan dan menjaga kesehatan jiwa selama masa pandemi ini. Kalau untuk saya, keenam hal tersebut ampuh menjaga kesehatan jiwa dan raga. Kalian juga bisa kog mencobanya. Tetap sehat dan semangat ya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun