Dalam diam aku menanti seruan
Seruan hati yang baru saja bicara
Membuka dan melipat setiap halaman
Barangkali bab penuh emosi itu sedang membara
Aroma-aroma kebijaksanaan rupanya pernah terlukis
Pun coretan kepedihan dari jejak-jejak insan penuh tangis
Terpaku setiap kisah menjadi sebuah sejarah
Yang menjadi setiap perenungan kesempurnaan
Aku masih memagari rasa dari kisah lalu
Aku hanya takut tak mampu menyeka reruntuhan kalbu
Namun setidaknya bait terpenting menjadi tanda
Karena di situ aku memulai satu peristiwa
Kini sedang kuselami setiap kata
Meski aku sulit bernafas oleh ombak yang menerpa
Aku mulai tenggelam dalam setiap seruan masa silam
Di dasar suatu masa, aku menemukan cahaya jiwa yang tak kan padam
Yogya, 26.02.21