Hai kawan, Â kau kah itu yang bersembunyi di balik lorong waktu?
Masih menyelami sekaligus mencerna tiap bait cerita dunia?
Baik. Mungkin nanti aku akan bercerita kepadamu, bagaimana mendaki pengetahuan dan terjun ke kawah pengalaman. Dan tentunya aku juga akan bertanya, apa yang menempamu hingga kau menjadi berlian.
Aku sedikit berbagi nafas cerita panjang, kawan. Bahwa aku mendaki lorong-lorong gelap hingga menemukan wahana cerah nan mulia, untuk menerima jatuhnya buah pengetahuan. Ribuan pengetahuan ku rangkum menjadi satu dalam wadah yang tak terbatas sisi-sisinya. Kau pun juga, kawan.
Menuju kawah pengalaman bukan perkara mudah. Aku berusaha menyingkap sisi gelap yang menghalangi langkah. Memperlengkapi diri dari ancaman taring buas pemakan darah. Dan merdeka di atas kejayaan yang dibuat dari keringatku. Dan yang terpenting, jiwamu mendukung jiwaku.
O ya, kawan. Kita sama-sama menganyam pengetahuan menjadi bentuk-bentuk rupawan. Kulihat kau memahatnya pula menjadi arca-arca yang ada di meja persembahan. Kita juga mewarnai, memberi rasa, dan dunia bergembira.
Rupanya waktu telah bergulung tanpa tahu kapan berhenti. Pengalaman telah kita makan meski tanpa kenyang. Tanpamu, kejayaanku hanyalah angan yang lenyap ibarat debu malam hari. Bersamamu, aku seolah padi yang memberi harapan pada petani. Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku.
Yogya, 13 Juli 2020