Kembali ke menu sarapan. Dekat OSJ ada tetangga yang menjual nasi kuning dan nasi jinggo, seharga 8 ribu saja. Murah meriah dan rasanya juara. Apabila ingin sarapan yang ada nuansa ndeso, datang dan nikmati kopi beserta kudapan tradisionalnya di Kopi Klotok. Selain itu ada menu nasi dan sayur lodeh yang dilengkapi telur dadar dan tempe goreng yang sedap.Â
Artikel lengkapnya ada di sini: Kopi Klotok, Ngopi Sensasi Ndeso yang Legendaris
Ada satu kejadian lucu. Selepas mengajar, aku lapar. Kemudian iseng berjalan kaki ke arah jalan yang seingatku ada rumah makan Padang. Eh malah ketemu warung nasi sederhana. Aku tertarik dengan ikan nila yang dimasak pesmol dan tumisan sayur. Bersebelah dengan warung ada penjual ubi Cilembu kesukaanku. Ibu pemilik warung dan penjual ubi mengobrol dengan bahasa Sunda. Aku penasaran jadi bertanya, "Bu ... Punten orang mana ya?"
"Saya ti Ciawi, Kuningan," jawabnya.
"Sami atuh Bu. Abdi oge urang Kuningan," kataku sambil tersenyum lebar.
"Kalau Aa ti mana?" tanyaku kepada penjual ubi.
"Majalaya, Bandung."
"Resep pisan ieu tiasa pendak sareng urang Sunda di Yogya, hehehe ..."Â