Kabupaten Simalungun Sumatra Utara menyimpan banyak pesona keindahan alam. Aku bersyukur bisa menikmatinya ketika berkesempatan meninjau sebuah proyek pembangunan gedung di sana.Â
Anakku bungsu, Teteh juga ikut dalam perjalanan kali ini. Senang sekali ... Ya tak apalah ijin untuk tidak masuk sekolah. Tapi tetap bisa belajar tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia secara langsung.Â
Kami menginap di sebuah hotel kecil yang nyaman dan bersih. Sesuailah dengan anggaran sekitar Rp. 500.000,- per malam. Oya ... Aku juga menyewa mobil komplit dengan drivernya untuk menjelajah tempat wisata alam di sekitar Pematang Siantar.
Hasil searching Google, aku memilih mengunjungi perkebunan teh Sidamanik dan air terjun Bah Biak. Pagi hari setelah sarapan di hotel, kami segera berangkat agar bisa menikmati udara sejuk dan segar sepanjang perjalanan. Mobil menelusuri jalanan yang cukup sepi. Di kiri kanan tampak perkampungan penduduk dengan rumah kayu yang asri.Â
Di halamannya tampak ditanam pohon kopi dan buah-buahan. Kadang diselingi kebun palawija. Akhirnya sampai juga di perkebunan teh Sidamanik.
Hamparan tanaman teh bagai permadani hijau dengan latar pegunungan Bukit Barisan. Â Langit biru cerah berhias awan putih menambah cantik.Â
Angin semilir membelai wajah dan menerpa jilbab kami. Sungguh suasana yang membuat hati ini tertawan. Kebun teh Sidamanik sudah ada sejak tahun 1926, memiliki luas mencapai 8.373 hektare dan menjadi bagian dari PTPN IV.
Kebun teh ini disebut sebagai perkebunan terbaik kedua di Indonesia. Bahkan, hasil panennya diekspor hingga ke wilayah Eropa Timur, Eropa Tengah, Singapura, dan Malaysia. Juga diminati oleh negara Timur Tengah seperti Syiria, Mesir, Iran, dan Irak).
Nah ... Aku memilih mendatangi dulu air terjun, gegara Teteh sudah tak sabar ingin main air. Ha3 ... Oke lah kalau begitu. Kami menuruni tangga menuju lokasi air terjun.
Di sekitar air terjun ada kolam yang bisa digunakan pengunjung untuk berendam dan bermain air sepuasnya. Menurutku kebersihan cukup terjaga dengan adanya banyak tempat sampah dan beberapa petugas kebersihan. Deretan kios makanan dan minuman sederhana juga tersedia.Â
Jadi pengunjung bisa menikmati kopi dan teh manis hangat sambil mendengarkan suara gemercik dan meihat sesekali pelangi dari percikan air terjun.
Setelah puas bermain air, kami kembali ke parkiran mobil. Sebelum beranjak meninggalkan lokasi berfoto sekali lagi. Asli deh! Rasanya kepingin terus mengambil gambar setiap sudut perkebunan teh yang elok ini. Aku juga sempat membeli teh produksi asli dari perkebunan Sidamanik.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI