Innalillahi wa inna ilaihi rojiun ... Terucap bila kita mendapatkan musibah atau kemalangan.
Sejatinya ajal sudah ditentukan oleh Allah Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana. Manusia satupun tak ada yang bisa menghindar. Siapapun dia. Raja, jelata bahkan para Rasul kesayangan lllahi Rabbi semuanya akan menemui ajal. Dan sebab apapun itu, sudah menjadi takdir setiap manusia. Ada karena tua, sakit, kecelakaan, atau tertidur begitu saja ... Hanya jalan pengantar menuju kehidupan berikutnya di alam akhirat.
Semua makhluk yang bernyawa akan merasakan mati.
Bagaimana kita menyikapi sakit ? Demikian juga dengan sakit. Siapa saja ditetapkan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang untuk sakit, maka akan terjadi ketetapan itu.Â
Namun harus ingat! Tugas kita untuk menjaga kesehatan, kebersihan, dan perilaku sesuai dengan syariat. Konsumsi makanan halal dan thayib serta rajin berolahraga. Jangan menafikan ikhtiar. Serta wajib hukumnya mencegah kemudharatan.
Pemprov DKI Jakarta telah memberlakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Strategi tes, lacak, dan isolasi terus digencarkan untuk temukan sebanyaknya kasus positif, sehingga dapat diisolasi, disembuhkan agar mencegah penyebaran virus.Â
Berita kekinian yang terus menderas. Betapapun rasa kita, kasus tertularnya seseorang oleh virus Covid-19 harus disikapi dengan bijak. A Agym mengatakan terpapar Covid-19 bukanlah aib. Tentu kita patut prihatin. Dan terus berusaha semaksimal mungkin mencari penangkalnya. Seperti yang dilakukan oleh ITB untuk menemukan vaksin anti Covid-19. ITB juga membuat prototype alat bantu pernafasan. Barakallah.
Fasilitas kesehatan diupayakan ditingkatkan oleh pemerintah. Tenaga medis diberi APD yang lengkap. Sosialisasi tentang Covid-19 juga diberikan dengan baik dan benar. Nah ... Tugas kita sebagai masyarakat apa saja ? Sebagai hamba Allah yang beriman apa saja yang harus dilakukan ?
Ternyata 3M saja belum cukup. Kita harus menjalankan 5M. Mengapa dalam menghadapi wabah pandemi covid-19 perlu 5M ?!
Apa M pertama yang harus kita lakukan ? M pertama adalah kita menerima. Bahwa semua kejadian pasti sudah ditentukan di lauh mahfuzh oleh Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa. Iman kita diuji apakah mau menerima qadha dan qadar ini. Keyakinan dalam jiwa akan memperkuat ikhtiar lahir kita dalam menghadapi Covid-19.