Menjadi guru bahasa Jepang tentunya harus disertai dengan aktivitas literasi secara berkelanjutan. Namun demikian, pada kenyataannya, sebagian guru hanya sibuk dengan kegiatan membaca materi yang akan diajarkan. Sehingga dibutuhkan pembiasaan aktivitas literasi sejak berstatus sebagai calon guru dengan pembiasaan aktivitas literasi tersebut. Apalagi di jaman sekarang dimana banyak sekali sumber literasi berbasis digital yang seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh calon guru tersebut.Â
Salah satu sumber literasi berbasis digital tersebut adalah Website NHK News Web Easy (NNWE). Website ini menawarkan artikel berita berbahasa Jepang yang lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Terutama pembaca yang memiliki keterbatasan pemahaman bacaan seperti siswa SD dan SMP di Jepang dan juga orang asing yang tinggal di Jepang. Sehingga meskipun mereka terbatas dalam hal bahasa, mereka masih bisa mendapatkan informasi dari berita berbahasa Jepang.
Tahun 2022 Dewi Kusrini dan Aep Saeful Bachri serta Renariah para dosen di Universitas Pendidikan Bahasa Jepang, telah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, berupa pembuatan video ajar pembahasan artikel berita pada website NNWE tersebut dengan pengantar bahasa Indonesia.Â
Dengan harapan bahwa isi berita tersebut dapat diakses oleh masyarakat yang lebih luas. Dan aktivitas ini secara positif telah mempengaruhi penyampai berita tidak hanya mendapatkan informasi terkini tetapi juga meningkatnya keterampilan berbicara bahasa Jepang.Â
Maka pada kegiatan pengabdian  tahun 2023 ini, kami meminta mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI untuk membuat video pembahasan artikel berita tersebut. Melalui Project Based Learning, setiap mahasiswa membuat 4 video dari artikel berita yang terbit dalam satu hari. Silakan simak videonya melalui playlist berikut : https://bit.ly/nhk202212Â
Dari hasil kegiatan tersebut, mahasiswa berpendapat bahwa keterampilan berbicara bahasa Jepangnya menjadi lebih lancar, meskipun memang dalam proses pembuatannya sangat memerlukan usaha yang cukup memakan waktu.
Kedepannya aktivitas tersebut diharapkan untuk tetap dilanjutkan sebagai sebuah pembiasaan bagi para mahasiswa. Sehingga kompetensi bahasa Jepang dan literasi digital yang dimiliki akan semakin meningkat.Â