Mohon tunggu...
Dewi Kurnianingsih
Dewi Kurnianingsih Mohon Tunggu... Lainnya - Era digital era informasi kebudayaan

dewikur28@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puncak-Puncak Lampau

14 Juli 2020   22:51 Diperbarui: 15 Juli 2020   15:21 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petang merayu raga mengajak bercengkerama 

Mereguk pijar swastamita di ufuk barat

Aku terpaku di atas perbukitan Shiva Plateau

Tak henti atma memuja maknai agung Sang Digdaya 

Tak jua pasai menggelayuti netra 

Memindai elok saujana bertakhta puncak-puncak samar 

Candi Siwa 

Nyatamu silaukan bak binar permata, masyhur segenap mayapada 

Simbol keagungan cinta pada masanya 

Pusaka abadi Mataram Kuno semenjak sembilan Masehi 

Sisa-sisa kejayaan tak lekang dirampas zaman 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun