Mohon tunggu...
Dewi erowati ass
Dewi erowati ass Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran prodi Ilmu Komunikasi PSDKU

saya merupakan mahasiswa semester satu Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Regenerasi Nelayan di Pangandaran: Apakah Nelayan di Pangandaran Terancam Punah?

29 Desember 2023   19:45 Diperbarui: 29 Desember 2023   20:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal serupa juga terjadi di Iman (60) yang sudah menjadi nelayan selama 10 tahun. “Saya mah terserah anak saya mau jadi apa, karena anak saya emang nggak mau jadi nelayan ya saya nggak mengekang dia buat jadi nelayan juga”. Anak Iman kini tengah melanjutkan studi di salah satu Universitas di Tasikmalaya jurusan Sejarah.

Saat sedang melaut tidak jarang pak Iman pulang hanya dengan tangan kosong tetapi jika sedang ramai bisa sehari dapet 500 ribu.

Faktor Keselamatan jadi Soal Para Nelayan Dalam Melaut 

Buat Asep dan faktor cuaca emang sangat berpengaruh sama hasil tangkapan. Saat cuaca lagi buruk hasil tangkapan sedikit karena takut buat melaut tapi saat cuaca lagi bagus ya mereka bisa melaut seperti biasanya. Kadang juga ada momen waktu mereka lagi melaut tapi tiba-tiba cuaca yang tadinya bagus atau cerah tiba-tiba langsung hujan bahkan badai 

“kita udah tau kalo hari itu bakal hujan jadinya ya kalo udah pasti ujan kita ga bakal melaut, tapi kalo tiba-tiba badai ditengah laut kita selalu bawa pelampung buat jaga-jaga”

Asep dan nelayan lainnya melarang anaknya untuk menjadi nelayan juga dikarenakan faktor ini karena bisa membahayakan keselamatan. Cuaca buruk bisa menghambat Asep dan para nelayan yang lain untuk melaut dikarenakan tentu saja jika nekat untuk melaut maka taruhannya adalah nyawa.

Disamping itu penghasilan yang didapatkan ketika cuaca buruk juga semakin menurun dikarenakan tidak adanya aktivitas melaut. Asep mengakali jika cuaca sedang buruk maka beliau akan beralih profesi yaitu bekerja dibangunan sebagai kuli proyek.

Menurut Asep penghasilan dari melaut memang menguntungkan jika tangkapan sedang banyak dan itu bisa mencapai 1 ton dalam sekali tangkapan, namun jika ikan sedang banyak malah harga jual ikan tersebut semakin murah dikarenakan ikan yang over.

Sebenarnya memang membingungkan dikarenakan jika tangkapan sedang sedikit tidak balik modal tetapi harga tangkapan tinggi tetapi jika tangkapan sedang banyak balik modal hanya sedikit dikarenakan itu tadi harga jualnya yang murah.

Berbeda dengan Asep yang ketika tidak melaut memilih untuk bekerja dibangunan, Iman justru menyewakan perahu nya itu untuk dijadikan perahu pesiar.

Perahu pesiar merupakan perahu yang digunakan untuk mengangkut para penumpang menuju Pantai Pasir Putih. Harga yang ditawarkan tentu saja berbeda-beda tergantung dari mana naiknya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun