Mohon tunggu...
dewi brahmawati
dewi brahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - suka menulis

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PMM UMM 30 Terjun Langsung untuk Membantu Petani Garam di Desa Pinggir Papas

20 September 2020   20:51 Diperbarui: 20 September 2020   20:57 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu anggota PMM 30 UMM pada saat membantu petani garam | dokpri

SUMENEP- Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 30 Desa Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Jawa Timur sedang mengadakan kegiatan untuk membantu para petani garam. 

Pada hari Minggu (20/09/2020) dilaksanakannya kegiatan panen garam ditambak milik masyarakat desa dibantu oleh Mahasiswa Universitas Muhammaddiyah Malang sebagai bentuk pengabdian. Kegiatan tesrsebut berlokasi di Dusun Kauman tepatnya di Desa Pinggirpapas. Program Pengabdian ini diarahkan dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Drs. Amir Syarifuddin, M.P untuk selalu berinisiatif dan selalu berdampingan dengan masyarakat.

Salah satu anggota PMM 30 UMM pada saat membantu petani garam | dokpri
Salah satu anggota PMM 30 UMM pada saat membantu petani garam | dokpri

Kegiatan membantu masyarakat  ini bertujuan untuk memberikan kesan serta mengekspose kekayaan alam yang berada di desa Pinggirpapas khususnya Garam. Terjun langsung pada musim garam ini membuat kami lebih dekat dengan petani garam dan harapan petani kepada pemerintah yang disampaikan pada mahasiswa dapat menstabilkan harga garam yang kian hari  menurun khususnya di Kabupaten Sumenep.

Proses ini juga membantu dalam memperluas wawasan kami untuk mengetahui bagaimana terbentuknya garam sampai proses panen dilakukan. Pada saat terbentuknya garam salah satu pemilik tambak menjelaskan proses pengkristalan garam, “Ya, sebelum kita tahu air itu benar-benar menjadi garam, kita harus menimbang air laut itu terlebih dahulu guna mengetahui kadar garamnya. Kadar garam tersebut bisa dikatakan berhasil jika mencapai titik yang ditentukan yaitu 18°C” Ujar Juhari kepada mahasiswa PMM 30 UMM. Tidak hanya melihat bagaimana terbentuknya garam sampai dengan panen, kita juga membagi – bagikan masker kepada para petani agar tetap mengikuti prosedur new new normal saat ini.

Mahasiswa PMM 30UMM saat membagikan masker kepada Petani Garam | dokpri
Mahasiswa PMM 30UMM saat membagikan masker kepada Petani Garam | dokpri

Koordinator kelompok 30 PMM UMM Desa Pinggirpapas, Moh. Fiqih Aldy Maulidan mengatakan sebenarnya program kerja Kelompok 30 PMM UMM di Desa Pinggirpapas ada empat kegiatan. Yaitu, sosialiasi new normal kepada masyarakat  yang ada di Desa Pinggirpapas, Pembuatan tempat cuci tangan, di beberapa titik desa, dan pembuatan masker bersama warga sebagai bentuk pemberdayaaan masyarakat desa. Namun, terlebih dahulu fokus pada bagaimana bersosialisasi dan berbaur pada masyarakat Desa .

“Dengan ikut serta dalam berbagai kegiatan masyarakat secara tidak sadar kita menghargai apa yang ada di Desa, dan juga kami berharap bahwa kualitas garam yang dihasilkan oleh Desa Pinggirpapas tetap terjaga, dan semoga kegiatan yang sedang kami lakukan dapat bermanfaat terhadap warga” ujar Fiqih .

Saat kegiatan berlangsung terlihat antusias bapak petani garam saat melihat kami yang ingin tahu tentang proses pembuatan sampai panen garam. Mereka berfikir bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas bahwa pembuatan garam tidak semudah yang mereka bayangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun