Siapa yang tidak suka untuk dimanjakan matanya dengan melihat layang-layang yang tidak biasa bentuknya sedang menari di angkasa?
Ya... tepat sekali,,, pasti serentak semua orang suka melihat layang-layang. Hampir 100% anak laki-laki bahkan perempuanpun pernah memainkan jenis permainan yang satu ini. Cukup mudah saja memainkannya,, dengan mencari spot terbaik yang didukung dengan hembusan angin yang pas lalu terbangkan layang-layang, dan walla..... layang-layang hias sudah terbang mengudara.
Ada yang lain dari bentuk layang-layang yang ingin saya ulas kali ini. Benar saja, pengalaman ini adalah ketika saya berlibur bersama keluarga ke Ponorogo. Saat melewati kawasan Trenggalek kota, ada satu ruas di jalan raya berjejer penjual layang-layang hias yang sering disebut layang-layang karakter. Ada yang bentuk 2D dan 3D.
Saat Jumpa pertama di Trenggalek, saya langsung tertarik untuk mengenal lebih dekat. Maklum, dari kecil saya adalah salah satu penikmat layang-layang, melihat aneka warna dan bentuk layang-layang karakter itulah saya langsung membelinya. Hehehe
Bahkan kadang saya sempat berpikir, kalau bukan kita sendiri mempertahankan layang-layang tersebut, siapa lagi??? Bisa jadi, layang-layang di masa depan hanya bisa dimainkan anak cucu kita di aplikasi handphone canggih. Hahaha.. who knows.
Akhir cerita, saya pulang dengan membawa oleh-oleh layang-layang karakter berbentuk gurita merah merona tadi,, hehehe... di perjalanan ada hal baik yang bisa saya ambil, yautu bagaimana kita menghargai teman dalam bentuk nyata untuk bermain dan bersosialisasi,, berangkat siang untuk bermain layang-layang hingga magrib,, dan hal itu tidak bisa kita dapat di ponsel pintar.Â
Jangan sampai kita terjebak pada era dimana ponsel pintar menjadi bagian jiwa dari seorang manusia, tetap junjung tinggi kebersamaan, lestarikan mainan tradisional dan mulai dari diri kita sendiri.
Salam.
Penulis adalah pecinta buku, musik, olahraga serta tertarik membuat sebuah tulisan yang bermanfaat.
Keep Learning!