Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Berburu Jajanan di Pasar Tradisional Lasem dan Tempat Ikonik

30 Juni 2025   14:51 Diperbarui: 30 Juni 2025   15:57 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Tradisional Lasem rame saat pagi (Dokumentasi Pribadi)

Kopi Lelet John Soditan terkenal di kalangan warga. (Dokumentasi Pribadi)
Kopi Lelet John Soditan terkenal di kalangan warga. (Dokumentasi Pribadi)

Secangkir kopi Rp4 ribu rupiah. (Dokumentasi Pribadi) 
Secangkir kopi Rp4 ribu rupiah. (Dokumentasi Pribadi) 
Warung kopinya relatif sederhana. Ada meja-meja pendek yang di atasnya ditata roti dan aneka jajanan. Pembeli harus mencopot alas kaki dan duduk lesehan.

Kami memesan dua kopi lelet. Totalnya Rp8 ribu. Kopi tersebut dihidangkan dalam cangkir yang mungil beserta alasnya.

Cangkirnya mungil. (Dokumentasi Pribadi)
Cangkirnya mungil. (Dokumentasi Pribadi)
Nah, cara meminum kopi lelet yaitu kopi dituang ke alas cangkir biar tidak kepanasan ketika menyeruputnya. Kopinya rasanya gurih dan tidak asam. Kopi tersebut kemudian menyisakan ampas kopi di alas cangkir.

Dituang ke alas cangkir. Disantap dengan klobot jagung dan sawut singkong. (Dokumentasi Pribadi)
Dituang ke alas cangkir. Disantap dengan klobot jagung dan sawut singkong. (Dokumentasi Pribadi)
Ampas kopi itu biasanya digunakan untuk melakukan nglelet atau mengoleskan ampas kopi ke rokok agar rasa dan aroma rokoknya ada unsur kopinya. Cara seperti ini konon dulu dipopulerkan oleh para santri di Lasem.

Sambil menyeruput kopi, aku menikmati klobot jagung yang gurih dan tak begitu manis. Enak banget dan murah. Sayang aku cuma beli satu.

Ampas kopi untuk lelet. (Dokumentasi Pribadi)
Ampas kopi untuk lelet. (Dokumentasi Pribadi)
Sawut singkongnya tak begitu manis. Gula merahnya tak banyak. Jajanan ini karena berbahan singkong jadi terasa mengenyangkan.


Sebelum menuju penginapan, kami jajan es cincau hijau dengan kuah santan plus gula merah yang manis. Semua makanan ini akan kami santap di penginapan.

Es cincaunya rupanya kemanisan untuk ukuranku sehingga kutambah air matang. Cincaunya yang lebar dan tawar cocok disantap dengan kuah santan dengan gula merah.

Pecelnya minimalis. Pepesnya sedap. (Dokumentasi Pribadi)
Pecelnya minimalis. Pepesnya sedap. (Dokumentasi Pribadi)
Pecelnya isinya minimalis, hanya kangkung, tauge,  dan bumbu pecel. Sedangkan pepesnya rupanya menggunakan bumbu kuning yang cenderung gurih.

Pepes bandengnya berukuran besar dan mengenyangkan. Aroma tanah dari bandeng hilang oleh bumbu pepes. Aku sendiri lebih suka pepes dengan bumbu merah alias pelasan khusus untuk bandeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun