Sambil berjalan menuju kolam angsa, kami menikmati hawa sejuk dan panorama yang asri juga rindang di kanan kiri. Pepohonan di sini rata-rata sudah tua dan tinggi-tinggi. Â Ada rumpun bambu, kemudian juga ada pohon kigelia yang digunakan untuk bahan kosmetika. Ada lebih ratusan spesies tanaman di sini.
Setelah kolam, jalan cukup menanjak menuju Telaga. Telaga Kahuripan begitu luas dengan jembatan cantik dan amphiteatre yang megah. Kami duduk di amphiteater mencoba membayangkan bagaimana jika kami suatu ketika mendapat undangan menyaksikan pagelaran seni di sini.
Tujuan berikutnya yaitu melihat kuda. Ada belasan kuda, tiga di antaranya sedang bersantai di bagian luar, sedangkan lainnya ada di kandang. Pengunjung bisa memberi mereka makan berupa wortel. Kuda-kuda ini umumnya merupakan kuda Sumbawa yang nampak gagah dan cantik.
Kami melewati kolam pemancingan. Bu Mega disebut suka bersantai di sekitar pemandangan sambil mengenang masa-masa dulu ketika masih kecil tinggal di Istana Cipanas bersama Bung Karno.
Tibalah kami kemudian di sebuah bangunan unik bernama Gedung Bentol. Disebut Gedung Bentol karena dindingnya seperti bentol-bentol digigit nyamuk. Rupanya bagian bentol ini dari batu alam. Rumah cantik ini didesain oleh arsitek terkenal R.M.Sudarsono dan F. Silaban.
Gedung Bentol digunakan Bung Karno untuk mencari inspirasi atau menyusun pidato kenegaraan. Ada meja kursi dan foto keluarga yang terlihat dari jendela.
Sebenarnya ada museum di kompleks istana. Berhubung masih dalam proses penataan, kami belum bisa berkunjung di sana. Isi museum kata Pak Heru adalah lukisan-lukisan dan benda-benda koleksi dari berbagai daerah.