Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda, Ada Apa Saja di Sana?

7 Oktober 2023   17:03 Diperbarui: 8 Oktober 2023   11:32 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada ruang khusus untuk menghormati W.R. Supratman (sumber gambar: dokumen pribadi) 

Di ruangan berikutnya, pengunjung dikenalkan dengan aneka organisasi pemuda dari berbagai daerah. Ada Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Roekoen, dan Pemuda Kaum Betawi, di antaranya.

Ada buku yang halamannya mengeluarkan tulisan tentang pergerakan nasional (sumber gambar: dokumen pribadi) 
Ada buku yang halamannya mengeluarkan tulisan tentang pergerakan nasional (sumber gambar: dokumen pribadi) 

Diorama Kongres Pemuda II (sumber gambar: dokumen pribadi) 
Diorama Kongres Pemuda II (sumber gambar: dokumen pribadi) 


Ruangan berikutnya adalah inti dari museum ini yaitu lahirnya Sumpah Pemuda. Ada cerita dari Manifesto Politik 1925, Kongres Pemuda Pertama, lalu lahirnya PPPI,  hingga Kongres Pemuda Kedua yang berlangsung hingga pukul 23.30 WIB pada 28 Oktober 1928. Pada hari tersebut juga diperdengarkan lagu Indonesia Raya kali pertama oleh W.R. Supratman. Di sini juga ada kutipan M. Yamin. 

"Dalam bahasamu terletak jiwa bangsamu. Agungkanlah bahasa jiwamu." - M. Yamin

Di ruang yang sama ditampilkan sebagian sosok para pemuda yang ikut berkontribusi di dalam Kongres Pemuda II, lalu juga ada diorama dan patung pemimpin kongres pada saat Kongres Pemuda II berlangsung, gambar peta Indonesia Raya, dan putusan Kongres Pemuda-pemuda Indonesia. 


Putusan Kongres Pemuda-pemuda Indonesia (sumber gambar: dokumen pribadi) 
Putusan Kongres Pemuda-pemuda Indonesia (sumber gambar: dokumen pribadi) 
Di halaman belakang ada patung dada para pemuda, relief, dan Monumen Persatuan Pemuda. Ruangan berikutnya adalah ruang bermain untuk pengunjung anak-anak, ruang para pemuda yang pernah indekos, sudut penghormatan untuk Wage Rudolf Supratman, dan juga cerita gerakan pemuda pasca Sumpah Pemuda. Setelah Sumpah Pemuda ada gerakan kepanduan, Kongres Perempuan, Kongres Bahasa Indonesia, Indonesia Moeda dan masih banyak lagi.

Monumen Persatuan Pemuda di halaman belakang (sumber gambar: dokumen pribadi) 
Monumen Persatuan Pemuda di halaman belakang (sumber gambar: dokumen pribadi) 

Ada ruang khusus untuk menghormati W.R. Supratman (sumber gambar: dokumen pribadi) 
Ada ruang khusus untuk menghormati W.R. Supratman (sumber gambar: dokumen pribadi) 

Wah sayangnya headsetnya sedang bermasalah (sumber gambar: dokumen pribadi) 
Wah sayangnya headsetnya sedang bermasalah (sumber gambar: dokumen pribadi) 
Wah ada headset dan rekaman lagu Indonesia Raya dari piringan hitam. Tapi sayangnya waktu kucoba tidak bisa terdengar suaranya.

Setelah berkunjung ke museum ini aku jadi terinspirasi untuk berbuat lebih bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Wah panasnya di luar. Sembari menuju Museum Kebangkitan Nasional berjalan kaki, aku singgah ke Ice Krim Baltik. Segar dan manis, seraya mengumpulkan energi untuk berjalan kaki ke Muskitnas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun