Si kucing jadi lebih kalem, tidak mudah tersulut untuk berkelahi dengan sesama kucing jantan, tidak suka pipis sembarangan untuk menandai daerah kekuasaan, dan menghindari luka juga penyakit karena faktor berkelahi.Â
Karena waktu itu si kedua kucing betina lagi menyusui, dan si Mungil sangat galak, akhirnya si Pang yang duluan kusteril. Ia adalah kucing jantan usia satu tahunan.Â
Sebelum Disteril
Nah sebelum Disteril si Pang diperiksa kondisinya lebih dahulu. Apakah ia berkutu, apakah ia demam, apakah ia tidak flu, dan sebagainya.Â
Jika berkutu atau batuk pilek, maka diobati dulu penyakitnya. Hal ini dikarenakan kebiri itu masuk operasi kecil yang juga punya risiko nyawa, meski mungkin risikonya kecil.Â
Si Pong dan Opal yang ketahuan pilek ditolak dan tidak lolos untuk steril. Keduanya harus sehat dulu baru steril.Â
Si Pang setelah periksa darah dinyatakan lolos dan ia harus bermalam juga puasa untuk keesokan harinya mengalami operasi kecil. Ia nampak ketakutan selama di klinik. Padahal di rumah ia selalu usil.Â
Singkat kata keesokan harinya si Pang sukses operasi kecil. Ketika kujemput sore harinya, ia masih lemas karena terpengaruh obat bius. Eh setelah kukeluarkan, ia mengamuk. Ia berlari setiap melihatku.Â
Untungnya kini Pang baik-baik saja. Kami sudah berdamai. Ia kini tak terlalu usil, meski ya ia juga rupanya masih suka berkelahi dan kadang-kadang masih pipis sembarangan.
Si Kucing Betina Biaya Steril Lebih Mahal