Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Horor yang Sedih dalam "Antlers"

27 Januari 2022   17:57 Diperbarui: 27 Januari 2022   17:58 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makhluk mitos apa yang meneror kota tersebut? (Sumber gambar: IMDb)

Karena ada nama Guillermo del Toro, sebagai produser, aku tertarik menyaksikan film yang berjudul "Antlers". Meski 'hanya' sebagai produser, pengaruh Guillermo di film "Antlers" ini terasa kental, baik dari segi tema maupun nuansa ceritanya. Tidak seperti film horor pada umumnya, film ini memiliki nuansa yang sedih.

Film "Antlers" ini berkisah tentang keluarga Weaver. Kepala keluarga, si ayah, Frank Weaver (Scott Haze) dan anak bungsunya, Aiden (Sawyer Jones) yang baru berusia tujuh tahun diserang sesuatu yang buas saat si ayah sedang membuat ramuan narkotika di lab tersembunyinya di sebuah pertambangan. Entah bagaimana ia dan putranya selamat, sementara rekan-rekan lainnya terbunuh secara brutal.

Anak tertua, Lucas (Jeremy T. Thomas) yang baru berusia 12 tahun kemudian mengurus keduanya. Keduanya nampak memburuk terutama si ayah yang nampak seperti hewan buas. Ia mengurung keduanya di kamar yang terkunci atas permintaan ayahnya.

Tabiat Lucas yang pendiam dan terkesan menarik diri menarik perhatian gurunya, Julia Meadows (Keri Russell). Apalagi ketika ia mengetahui Lucas menggambar banyak hal yang seram. Ia mengira Lucas mengalami penganiayaan di rumahnya.

Sementara itu seorang warga menemukan korban yang tubuhnya seolah-olah dikoyak hewan buas. Ia pun segera melapor ke polisi.

Lucas kerap menggambar sesuatu yang mengerikan (sumber gambar: IMDb)
Lucas kerap menggambar sesuatu yang mengerikan (sumber gambar: IMDb)


Sebuah Mitos tentang Wendigo
Guillermo del Toro kerap bercerita tentang makhluk-makhluk mitos dan fantasi. Film horor fantasi pertamanya "Pan's Labyrinth" bercerita tentang manusia separuh kambing alias faun. Lalu ada "The Shape of Water"  tentang manusia amfibia yang dianggap dewa oleh suku tertentu. Kali ini lewat tangan Scott Cooper ("Black Mass", "Hostiles") sebagai sutradara, ia mengangkat mitos Wendigo.

Film ini sendiri ditulis oleh Scott Cooper bersama Nick Antosca dan C. Henry Chaisson. Ceritanya diangkat dari cerpen Nick Antosca berjudul "The Quiet Boy"  

Wendigo adalah makhluk mitos yang bisa berwujud apa saja. Mitos ini beredar di kalangan suku Indian. Menurut kepercayaan mereka, makhluk ini menyerang manusia dan si  manusia akan menjadi inangnya. Ia akan selalu  lapar dan bisa menyerang siapa saja. Ia bisa hadir bila alam sedang marah. Dalam hal ini bisa jadi ruh ini bangkit karena marah dengan adanya penambangan.

Film ini tidak hanya berfokus pada teror yang disebabkan oleh wendigo. Melainkan pada sosok Lucas, bagaimana si anak dalam usia belia menghadapi kenyataan yang menakutkan, ayah dan adiknya mengalami siksaan karena Wendigo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun