Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Seperti Apa Sih Potensi Besar Kawasan Mandalika sebagai Destinasi Super Prioritas?

7 Desember 2021   11:26 Diperbarui: 7 Desember 2021   11:30 3409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pagi di Kuta Mandalika, sayangnya langit sedang mendung (dokumentasi pribadi)

Kawasan Mandalika telah ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) bersama empat daerah lainnya yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, dan Borobudur.

Mandalika Lombok memang kaya potensi wisata. Seperti apa potensi wisata DSP Mandalika, serta bagaimana peluang dan tantangannya dibahas dalam konferensi internasional yang diselenggarakan KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF bekerja sama dengan Harian Kompas, Rabu (1/12) di Hotel Raja Kuta Mandalika, Lombok.

Mandalika, Nusa Tenggara Barat, memiliki bentang alam yang indah dan unik. Kawasan ini memiliki jajaran pantai yang menawan, di antaranya Pantai Kuta, Tanjung Aan, Pantai Selong Belanak, dan Pantai Mawun.

Kuta Mandalika juga memiliki sejumlah gunung dan bukit dan yang menghampar hijau. Gunung Rinjani dan Bukit Merese, misalnya.

Belum lagi jika bicara tentang pesona wisata budayanya seperti Desa Sade dengan kekhasannya yang dipertahankan, kerajinan songket, tenun ikat, gerabah, dan perhiasan mutiara. Juga, tentang wisata kulinernya dari plecing kangkung hingga ayam merangkat. Mandalika punya potensi wisata tersebut.

Daerah ini juga memiliki potensi di bidang wisata olahraga. Olahraga paralayang, sepeda, triathlon, dan surfing, misalnya. Apalagi saat ini Mandalika juga memiliki sirkuit balap bertaraf internasional.

Event World Superbike (WSBK) telah sukses diadakan baru-baru ini. Begitu juga dengan Asia Talent Cup. Para peserta nampak antusias dan animo penonton, baik domestik maupun mancanegara juga cukup tinggi. Namun, penyelenggaraan dua kejuaraan tersebut belum sempurna. Ada beberapa catatan yang bisa dijadikan poin peningkatan kedepannya.

Nah, tentang potensi wisata Mandalika, Lombok, juga hal-hal berkaitan dengan peluang dan sejumlah tantangan, dibahas secara menarik oleh sejumlah tokoh nasional dan daerah, pakar lintas disiplin ilmu, dan para praktisi dalam konferensi internasional yang memiliki tema utama "Infinity Experiences of Nature and Sport Tourism".

pembukaan-konferensi-61aee06662a70414d66990d3.jpg
pembukaan-konferensi-61aee06662a70414d66990d3.jpg

Pembukaan Konferensi Internasional oleh Sekda NTB Lalu Gita Ariadi, Deputi  Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Rizki Handayani beserta para narasumber membuka acara dengan menabuh gendang beleq (dokumentasi pribadi)

Konferensi internasional ini dihelat secara hybrid, daring dan luring. Para peserta mendaftar terlebih dahulu di website MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) Indonesia.

Para peserta luring harus dalam kondisi sehat dan telah divaksin. Sedangkan untuk peserta daring bisa mengikutinya baik di YouTube KEMENPAREKRAF, Harian Kompas, dan Kompas TV, maupun di tautan yang dibagikan setelah peserta mendaftar.

Ada dua sesi konferensi. Sesi pertama mengusung tema "Menggali Kesiapan Kawasan Wisata Olahraga Mandalika".

Para pembicaranya adalah Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Rizki Handayani. Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Edo RM Manuhutu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Turut hadir Sekda Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi. Country Manager VITO Perancis & Founder House of Indonesia di Paris, Ekawati Moncarre. Akademisi Universitas Mataram, Dr. M. Firmansyah. Budayawan Sasak Lombok, Lalu Putria, serta Wartawan Senior Harian Kompas, Adi Prinantyo.

Sedangkan sesi kedua membahas tema: "Kunci Pengembangan Wisata Olahraga dan Ekonomi Kreatif Kawasan Mandalika".

Para pembicaranya di sesi kedua ada Ketua Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Yogyakarta, Hery Setyawan. Founder of Javara, Helianti Hilman. Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh. Event Director Rinjani Geopark Sport Tourism Festival, Mohammad Farid Zaini dan Race Director L'Etape Indonesia by Tour de France, Zacky Badrudin.

---

Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Edo RM Manuhutu menyambut baik adanya konferensi internasional ini dan mendukung penuh untuk mewujudkan Mandalika sebagai destinasi super prioritas dengan wisata olahraga, wisata alam, dan wisata jenis lainnya.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam sambutannya secara daring. Lombok memiliki banyak potensi wisata. Ia bangga Lombok memiliki sirkuit balap berkelas internasional. Wisata olahraga lainnya juga berpotensi untuk diaplikasikan dan dikembangkan di Lombok.

Sekda Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi memberikan pengarahan dan ikut membuka acara konferensi (dokumentasi pribadi)
Sekda Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi memberikan pengarahan dan ikut membuka acara konferensi (dokumentasi pribadi)

Mewakili Gubernur NTB untuk membuka acara adalah Sekda Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi. Ia bercerita bahwa Lombok telah melalui berbagai pembangunan wisata, dari wisata berlibur dan honeymoon, lalu berproses mencari bentuk ideal wisata halal, hingga kemudian berevolusi menjadi wisata olahraga plus, plus kuliner, plus industri kreatif.

Ketika masih di fase wisata berlibur dan honeymoon, maka ada masa high dan low season. Masa-masa high season adalah bulan Mei-Agustus dan November-Desember. Di luar itu adalah low season. 

Untuk menyiasati musim sepi wisatawan maka slogan pun berubah. Lombok bukan hanya untuk berlibur dan bulan madu. Di Lombok bisa melakukan apa saja, dengan slogan "Lombok is my destination". 

Lombok terus berevolusi. Mencoba mencari bentuk wisata halal, lalu kemudian potensi wisata alam Lombok dikombinasikan dengan olahraga menghasilkan sport tourism.

Gagasan tersebut didukung dan diwujudkan dengan fasilitas bandara yang dilengkapi dan dipercantik, infrastruktur jalan, dan tentunya Sirkuit Mandalika yang telah siap digunakan untuk event balap internasional.

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Rizki Handayani bercerita apabila Lombok sebenarnya sudah terkenal sejak lama.

Gunung Rinjani sangat populer di kalangan wisatawan mancanegara. Dengan adanya sirkuit Mandalika, Lombok akan makin populer. Namun ia juga terus mengingatkan peserta dan mereka yang berlibur di Lombok untuk selalu waspada karena masih masuk masa pandemi, dengan tetap mengenakan masker dan menjaga jarak.

Bagaimana Kesiapan Mandalika Sebagai Kawasan Wisata Olahraga Plus Wisata Lainnya? 

Country Manager VITO Perancis & Founder House of Indonesia di Paris, Ekawati Moncarre memberikan saran tentang menambah nilai di event olahraga di Lombok.

Berkaca dengan event olahraga di Prancis, maka tim penyelenggara tak hanya mengadakan event, namun juga membuat souvenir yang unik seperti medali mini, produk makanan dengan kemasan event.

Ekawati mengusulkan Lombok untuk memperbanyak promosi produk lokal seperti kopi, teh moringa, kain tenun, madu, juga menu-menu kreatif misal sambal spesial MotoGP.

Ia juga memberi saran adanya program tour yang menarik, misalnya Coffee Plantation Tour, mengajak memetik kopi, melakukan roasting, hingga mencicipinya. Dengan demikian adanya event olahraga internasional juga akan memberdayakan perekonomian lokal.

Lombok kaya akan potensi kerajinan, misalnya kerajinan mutiara (dokumentasi pribadi)
Lombok kaya akan potensi kerajinan, misalnya kerajinan mutiara (dokumentasi pribadi)

Sementara itu Akademisi Universitas Mataram, Dr. M. Firmansyah menekankan pentingnya kelembagaan ekonomi, berupa ekosistem bisnis dan 'rule of the game' untuk mendukung sport tourism.

Ia juga berharap, pemerintah menyiapkan peta jalan untuk membangun kelembagaan ekonomi kawasan Mandalika sebagai wisata olahraga. Budayawan Sasak Lombok, Lalu Putria, menjelaskan perlunya keterlibatan masyarakat lokal dalam mewujudkan DSP Mandalika.

Sedangkan Wartawan Senior Harian Kompas, Adi Prinantyo mengungkapkan kelemahan dan peluang yang dihadapi sirkuit Mandalika. Menurutnya, infrastruktur sirkuit dan penunjang sirkuit masih perlu dibenahi agar optimal, demikian juga dengan kesiapan SDM di sirkuit misalnya keberadaan dan kompetensi marshall.

Sedangkan untuk peluang, Mandalika bisa berkaca dengan Borobudur Marathon atau seri MotoGP di Motegi, Jepang, yang mengutilisasi sirkuit untuk film dan video game.

Dalam sesi kedua, narasumber kebanyakan adalah praktisi di bidang wisata. Yang pertama adalah Ketua ASITA Yogyakarta, Hery Setyawan yang bercerita tentang perkembangan wisata di Yogyakarta.

Sedangkan Founder of Javara, Helianti Hilman, berkisah tentang pengalamannya menekuni wisata gastronomi. Di Lombok, potensi wisata gastronomi sangat besar. Lombok punya bahan pangan yang banyak ditemui, seperti rumput laut, masakan khas seperti ayam merangkat, dan sebagainya.

Nah, wisatawan bisa diajak untuk eksplorasi gastronomi misalnya kelas memasak ayam merangkat, pengalaman mencicipi kuliner langka Lombok, dan sebagainya.

 Dalam acara konferensi internasional, juga ada pameran produk kerajinan seperti madu,mutiara, kopi, dan lainnya (dokumentasi pribadi)
 Dalam acara konferensi internasional, juga ada pameran produk kerajinan seperti madu,mutiara, kopi, dan lainnya (dokumentasi pribadi)

Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh bercerita tentang keantusiasan warga menonton balapan dengan mendaki bukit. Untuk itu, ia menyarankan agar ada sinergi antarpemangku kepentingan, melibatkan warga lokal, dan juga kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 

Sementara itu, Event Director Rinjani Geopark Sport Tourism Festival, Mohammad Farid Zaini berkaca dari keberhasilan Festival Rinjani setuju dengan pendapat Hendra Noor untuk melibatkan komunitas dan masyarakat lokal. Juga yang tak kalah penting adalah keberlangsungan, jangan hanya ada satu event, atau satu event lalu tidak ada kegiatan lainnya.

Narasumber berikutnya adalah Race Director L'Etape Indonesia by Tour de France, Zacky Badrudin, bercerita tentang acara balap sepeda internasional, L'Etape Indonesia yang akan dihelat di Lombok pada Februari 2022.

Ia yakin acara ini bakal sukses dan diminati pembalap domestik dan mancanegara. Ia juga optimis gelaran acara ini akan berdampak positif ke perekonomian warga setempat.


Dimeriahkan oleh Tari-tarian dan Pameran Produk Kerajinan Khas Lombok

Acara Konferensi Internasional juga diramaikan dengan tari-tarian dan pameran produk kerajinan khas Lombok. Peserta juga nampak antusias, mengikuti hingga acara berakhir, dan banyak mengajukan pertanyaan.

 Tari Khas Lombok, Tari Galang Bulan (dokumentasi pribadi)
 Tari Khas Lombok, Tari Galang Bulan (dokumentasi pribadi)

Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya maka disampaikan doa adat Sasak oleh Bape Budiman dan Kyai Anom Lalu Jaswadi. Kemudian ada beberapa pertunjukan tari.  Tari Galang Bulan oleh Sanggar Tari Dewi, misalnya.

Peserta juga antusias melihat-lihat dan berbelanja produk kerajinan. Ada produk madu dari Lumbung Madu Hasanah, kerajinan perhiasan mutiara dari Concha by LAMOPS, Sate Rembiga dari Sate Rembiga Goyang Sapi, dan masih banyak lagi.

Perjalanan Mandalika menjadi destinasi super prioritas dan bagian Wonderful Indonesia belum selesai. Masih banyak yang harus ditingkatkan agar wisatawan mendapatkan experience yang komplit ketika berwisata ke Lombok. Wisata komplit ya di Indonesia Aja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun