Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kisah Gadis yang Mimpinya Terpasung Kondisi dan Intepretasi Puisi-puisi Sapardi dalam "Yuni"

18 Oktober 2021   19:26 Diperbarui: 19 Oktober 2021   03:23 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film "Yuni" akan mewakili Indonesia ke ajang Oscar 2022 | sumber gambar: kompas.com

Tentang mitos, mitosnya memang umum dijumpai seperti jangan duduk depan pintu dan juga tentang pamali menolak lamaran dua kali. Untuk warna ungu sendiri yang lekat dengan Yuni, ia melambangkan beberapa hal, warna ungu bisa bermakna ambisi, mandiri, kekuasaan, juga bisa berarti duka dan rasa frustasi.

Tentang isu perjodohan dan anak gadis yang seolah-olah dilarang sekolah tinggi mengingatkan pada film berjudul "Flesh Out" yang tayang di Europe on Screen 2020. Sama dengan Yuni, tokoh dalam film juga terpaksa menjalani perjodohan dan tidak bisa meneruskan mimpinya.

Namun yang paling membuat saya tersentuh dalam film yang diproduksi Fourcolours Films ini adalah kentalnya referensi puisi-puisi Sapardi Djoko Damono dalam film ini, dari puisi "Hujan di Bulan Juni" hingga "Aku Ingin". 

Kamila sepertinya benar-benar penggemar Eyang Sapardi dan memberikan karyanya ini sebagai bentuk penghargaan. Film ini makin kental dengan unsur Sapardi dengan munculnya tembang musikalisasi puisi Sapardi yang dibawakan Reda Gaudiamo dan Ari Malibu.

Oh iya, omong-omong durasi versi bioskop Indonesia dan versi festival berbeda. Waktu itu saya menyaksikan film ini secara streaming di VIFF dengan durasinya sekitar 90 menit. Tapi versi bioskopnya berkisar 2 jam. Ini membuat saya juga penasaran tentang letak perbedaannya. 

Sayang kemarin pemutaran terbatasnya hanya di satu bioskop dan satu pertunjukan di Jakarta. Film ini sendiri akan bisa disaksikan secara reguler pada 9 Desember mendatang.

Yuni belajar di lingkungan sekolah yang Islami | sumber gambar: CNNIndonesia
Yuni belajar di lingkungan sekolah yang Islami | sumber gambar: CNNIndonesia

Film yang diproduseri Ifa Isfansyah ini berhasil meraih 14 nominasi Festival Film Indonesia 2021. Ia berada di nomor dua urutan terbanyak perolehan nominasi, di belakang "Penyalin Cahaya" yang meraup 17 nominasi piala Citra. Film yang meraih Platform Prize di ajang TIFF 2021 ini juga didaftarkan ke ajang Oscar 2022 kategori film berbahasa asing.

Sebuah film yang puitis dengan isu sosial tentang remaja putri yang menggambarkan kondisi yang masih terjadi hingga masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun