Tapi ada juga yang menggunakan musik rap untuk belajar matematika. Seorang guru mengajarkan musik rap untuk menghafal rumus matematika dan rupanya banyak siswa yang menyukainya.
Ada juga alat bernama musicon, di mana anak-anak dapat belajar matematika dan musik sekaligus.
Kalau aku sendiri lebih suka belajar matematika sendirian. Namun kadang kala aku juga belajar bersama teman dan adik sepupu.
Ketika belajar bersama teman, aku bisa membandingkan caraku memecahkan soal-soal dengan cara kawanku, mana yang lebih efektif. Ketika mengajari adik sepupu, aku juga mencari tahu apakah caraku mudah dipahami oleh orang lain.
Poin nomor 4 ini tak wajib. Kalian bisa cek dulu gaya belajar kalian, apakah lebih suka sendiri atau bersama-sama.
5. Gunakanlah imajinasimu
Belajar matematika erat kaitannya dengan imajinasi. Ketika si keponakan tak paham bedanya keliling dan luas, maka sebaiknya ia memulainya dengan melihat benda yang ada di rumah, misalnya setip penghapus yang berbentuk balok. Selanjutnya ia belajar memahami apa yang dimaksud dengan keliling dan luas, baru kemudian membayangkannya.
Ilmu bangun ruang adalah soal matematika yang banyak melatih daya imajinasi. Biasanya ada soal-soal bagaimana bangun ruang itu bila dibongkar, mana pola yang sesuai dan mana yang tidak memungkinkan.
Ketika sudah mampu melakukan imajinasi ketika menyelesaikan soal-soal bangun ruang, maka kalian dapat menggunakan daya imajinasi itu untuk memecahkan soal-soal cerita juga teka-teki matematika.
Dulu aku suka membaca teka-teki matematika. Soal-soalnya dibuat seperti misteri dan kasus detektif sehingga menarik. Ada juga yang dibuat jenaka. Dulu juga ada serial film pendek tentang detektif matematika.
Teka-teki matematika ini akan membuat otak kalian terasah sehingga dapat berpikir analitis, logis, dan sistematis.
Contohnya, ada gula beratnya 1 ton dan ada tepung beratnya 1 ton. Mana ya yang lebih berat?