Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Apa Kabar, Ma?

9 Mei 2021   07:41 Diperbarui: 9 Mei 2021   07:50 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahu nggak Ma, sebenarnya aku suka malas bila harus mengelap kaca dari luar rumah. Aku dan kakak suka berhompipa, yang kalah ngelap dari luar. Rasanya nggak enak dilihatin tetangga saat ngelap kaca. Dan rumah kita kebanyakan kaca dan jendela ya, banyak yang harus dilap hahaha. Tapi ada bagusnya sih, rumah kita jadi terang dan banyak bukaan.

Aku paling senang jika semua jendela dibuka. Rasanya segar. Sayangnya kucing-kucing liar suka nakal dan menyelinap.

Jelang lebaran, kita juga suka bikin kue kering dan menata kue-kue. Kita bikin kue kering kesukaan Mama, bangket kacang yang resepnya dari guru SMP. Lalu kita juga bikin kue semprit dengan hiasan misis cokelat di atasnya. Itu menyenangkan. Seisi rumah jadi aroma kue yang dipanggang. Kue-kue yang agak gosong kita makan karena sayang untuk dibuang.

Lalu agenda lainnya adalah menata kue. Papa suka sekali beli toples-toples lucu dan cangkir atau gelas baru. Tiap tahun rasanya ada yang baru hingga suatu ketika ayah berhenti membelinya.

Ingat nggak Ma, kita punya tempat makan klasik yang jarang ditemui di tempat lain. Tempat jajan berbentuk lingkaran, terdiri dari lima wadah yang bisa diputar. Apalah wadahnya masih ada? Itu klasik, jaman aku masih kecil sudah ada.

Dulu ketika almarhum nenek masih hidup, aku juga sering dimintai tolong nenek untuk menata kue-kuenya. Aku senang sekali. Kue-kue nenek agak beda dengan kue-kue milik kita. Biasanya nenek menggoreng emping mlinjo dan juga ada kue-kue kaleng dari paman bibi. Aku bisa mencobainya sambil bantu nenek menata kue.

H-1 lebaran adalah waktu yang sibuk. Kita menyiapkan hidangan lebaran. Mama membeli ketupat dan lontong, lalu aku dan kakak membantu Mama memasak telur petis, opor ayam, sayur labu, dan krecek. Hidangan ini kita makan rame-rame dengan sanak saudara.

Biasanya kita juga menyediakan es podeng untuk para tamu. Isinya agar-agar, setup nanas, kolang-kaling, dan nata de coco dengan kuah dari air nanas dan diberikan susu kental manis. Itu hidangan khas kita setiap lebaran. Ah rasanya jadi ingin membuatnya biar berasa seperti di rumah.

Menu ini bikin aku kangen (dokpri)
Menu ini bikin aku kangen (dokpri)

Selepas sholat Id, kita bersalaman dengan semuanya. Lalu kita berkumpul di jalan depan dan bersalaman dengan para tetangga. Ehm rasanya tetangga kita sudah banyak yang berubah, Ma. Banyak orang-orang yang kita kenal telah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Ma, lebaran tahun ini pasti sangat berat buat Mama. Papa telah tiada. Mama pasti juga sangat berat menjalankan ibadah puasa tahun ini. Tak ada Papa yang bisa menemani Mama makan sahur lalu jalan pagi bersama.

Dua bulan Papa telah pergi meninggalkan kita. Rasanya aku masih suka membayangkan Papa ada di rumah, lalu menyambutku dan memelukku ketika tiba di rumah. Lalu aku dan Papa berbincang tentang sejarah ini itu dan kisah pewayangan. Aku masih sedih, Ma. Karenanya aku mengerti, Mama pasti jauh lebih sedih dibandingkan aku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun