Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Apa Kabar, Ma?

9 Mei 2021   07:41 Diperbarui: 9 Mei 2021   07:50 793 8
Apa kabar, Ma?
Semoga Mama selalu sehat wal'afiat. Bagaimana dengan kota Malang,  Apakah sudah mulai memasuki kemarau atau hujan masih rajin menyapa?

Di sini hujan mengguyur deras semalaman hingga pagi tiba. Beberapa hari ini mulai kembali turun hujan di Jakarta. Enaknya cuaca jadi tak begitu panas dan hawa tak begitu gerah di bulan Ramadan.

Empat hari lagi lebaran. Mengingat hal itu aku jadi sedih, Ma.

Ini ketiga kalinya putrimu tak bisa merayakan lebaran di rumah. Tahun lalu sudah beli tiket pesawat dan batal karena pandemi menyeruak sejak Maret 2020. Tahun sebelumnya lagi giliran berlebaran di kampung mertua di Subang.

Rasanya ada yang kurang lengkap tak berlebaran di rumah di Malang. Begitu kangen untuk berkumpul dengan Mama dan keluarga kakak serta paman bibi dan para sepupu. Meski sudah ada video call dan aplikasi untuk tatap muka, rasanya masih kurang bisa menggantikan pertemuan secara fisik.

Apa boleh buat ini masih masa pandemi. Semuanya pasti tak ingin sanak saudaranya tertular Covid. Jangan sampai karena maksa mudik yang terjadi malah sakit. Tak apa-apalah demi kesehatan bersama, mudik ditunda lagi.

Ma, kita sudah lama ya tak bersurat-suratan? Komunikasi kita kebanyakan lewat telpon. Apa Mama masih ingat, kita pernah bersurat-suratan saat aku masih berkuliah di Surabaya.

Rasanya senang dan agak was-was mendapatkan surat dari Mama. Was-was karena aku takut ada kabar buruk. Senang karena baru kali itu kita berdua tinggal berjauhan dan baru kali itulah aku mendapatkan surat dari Mama.

Mungkin kita perlu mencobanya lagi Ma, untuk bersurat-suratan. Karena rasanya menyenangkan menulis dan menerima surat lewat pos.

Ada banyak hal yang bikin aku kangen dengan suasana jelang lebaran di rumah, Ma.

Mama pasti ingat sejak kecil kita ada tradisi bersih-bersih rumah jelang lebaran. Aku dan kedua kakak mengepel lantai bawah dan lantai atas, lalu mengelap kaca jendela dan kaca pintu.

Tahu nggak Ma, sebenarnya aku suka malas bila harus mengelap kaca dari luar rumah. Aku dan kakak suka berhompipa, yang kalah ngelap dari luar. Rasanya nggak enak dilihatin tetangga saat ngelap kaca. Dan rumah kita kebanyakan kaca dan jendela ya, banyak yang harus dilap hahaha. Tapi ada bagusnya sih, rumah kita jadi terang dan banyak bukaan.

Aku paling senang jika semua jendela dibuka. Rasanya segar. Sayangnya kucing-kucing liar suka nakal dan menyelinap.

Jelang lebaran, kita juga suka bikin kue kering dan menata kue-kue. Kita bikin kue kering kesukaan Mama, bangket kacang yang resepnya dari guru SMP. Lalu kita juga bikin kue semprit dengan hiasan misis cokelat di atasnya. Itu menyenangkan. Seisi rumah jadi aroma kue yang dipanggang. Kue-kue yang agak gosong kita makan karena sayang untuk dibuang.

Lalu agenda lainnya adalah menata kue. Papa suka sekali beli toples-toples lucu dan cangkir atau gelas baru. Tiap tahun rasanya ada yang baru hingga suatu ketika ayah berhenti membelinya.

Ingat nggak Ma, kita punya tempat makan klasik yang jarang ditemui di tempat lain. Tempat jajan berbentuk lingkaran, terdiri dari lima wadah yang bisa diputar. Apalah wadahnya masih ada? Itu klasik, jaman aku masih kecil sudah ada.

Dulu ketika almarhum nenek masih hidup, aku juga sering dimintai tolong nenek untuk menata kue-kuenya. Aku senang sekali. Kue-kue nenek agak beda dengan kue-kue milik kita. Biasanya nenek menggoreng emping mlinjo dan juga ada kue-kue kaleng dari paman bibi. Aku bisa mencobainya sambil bantu nenek menata kue.

H-1 lebaran adalah waktu yang sibuk. Kita menyiapkan hidangan lebaran. Mama membeli ketupat dan lontong, lalu aku dan kakak membantu Mama memasak telur petis, opor ayam, sayur labu, dan krecek. Hidangan ini kita makan rame-rame dengan sanak saudara.

Biasanya kita juga menyediakan es podeng untuk para tamu. Isinya agar-agar, setup nanas, kolang-kaling, dan nata de coco dengan kuah dari air nanas dan diberikan susu kental manis. Itu hidangan khas kita setiap lebaran. Ah rasanya jadi ingin membuatnya biar berasa seperti di rumah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun