Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Asah Kemampuan Menulis Ilmiah Yuk Saat Ramadan

15 April 2021   23:21 Diperbarui: 15 April 2021   23:30 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak semua text book bisa jadi referensi apalagi ilmu cepat berkembang (sumber gambar: pixabay)


Belajar menambah keilmuan dan keahlian itu termasuk ibadah. Pada saat Ramadan, umat muslim dan muslimah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Oleh karena aku merasa masih lemah dalam bidang menulis ilmiah, maka aku bertekad pada bulan ini untuk mengasah kemampuanku di bidang ini. Syukur-syukur dalam bulan ini bisa menghasilkan satu makalah atau satu jurnal yang bisa dikirimkan ke konferensi atau penerbit internasional.

Aku suka menulis. Tapi aku merasa kesulitan menulis ilmiah. Memang ada beberapa makalah yang telah kuhasilkan, namun energi menghasilkannya begitu besar. Ada segudang catatan dan revisi. Beberapa kali karyaku juga pernah ditolak.

Menulis ilmiah bagiku sulit karena aku juga masih lemah dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dalam pembuatan karya ilmiah. Kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya memahami dan meringkas jurnal/makalah, membandingkan, mempertentangkan, dan mengkompilasi sejumlah publikasi ilmiah; menemukan metodologi yang tepat untuk sebuah penelitian; menyusun pertanyaan penelitian;  serta menuliskan hasil penelitian dalam bahasa Inggris yang sophisticated.

Aku merasa jauh tertinggal dengan rekan-rekanku hingga saat ini. Jika kubaca kembali karya ilmiahku yang lalu-lalu, tulisannya memang masih kurang bagus. Analisanya juga kurang tajam.

Ramadan Waktu yang Tepat untuk Belajar

Puasa adalah waktu yang pas untuk belajar karena ketika berpuasa umumnya pikiran bisa lebih fokus. Tak perlu pusing memikirkan memasak untuk makan siang atau tergiur membeli kopi kekinian, waktu jadi terasa cukup.

Bulan ini aku juga untuk sementara berhenti untuk terlibat dalam proyek-proyek TI. Sementara fokus untuk ibadah dan belajar dulu, hitung-hitung investasi waktu dan energi untuk masa depan yang lebih baik.

Selain untuk kepentingan studi, kemampuan membuat karya ilmiah itu penting dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai aspek. Ia melatih otak untuk berpikir logis dan sistematis. Ia juga melatih kemampuan seseorang untuk berpikir obyektif, mengasah kemampuan analitik dan argumentatif.

Kemampuan menulis ilmiah sebenarnya juga diperlukan di banyak bidang (sumber gambar: pixabay)
Kemampuan menulis ilmiah sebenarnya juga diperlukan di banyak bidang (sumber gambar: pixabay)
Manfaat lainnya yang kurasakan apabila sedang menyusun karya ilmiah adalah membuat seseorang berpikiran terbuka, mau menerima kritik, dan tentunya melatih menulis dalam bahasa Inggris yang enak dibaca, mengalir, serta canggih.

Menggunakan Bantuan Tools

Rupanya untuk menyusun studi literatur atau tinjauan pustaka itu perlu teknik tersendiri. Tak bisa sembarang memilih referensi. Ada yang menggunakan frase bebas, ada juga yang menggunakan cara sistematis yang disebut systematic literature study. Pilihan metode yang digunakan sah-sah saja asal dituliskan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dulu awal-awal menulis ilmiah, aku mengunakan cara manual. Memilih berdasarkan lima tahun terakhir dan yang kiranya cocok dengan penelitianku. Kini ada banyak database publikasi yang bisa dipilih berdasarkan tahun, jenis publikasi (buku, makalah, jurnal, atau lainnya), kata kunci dan sebagainya.

Kini  juga ada banyak tools yang bisa membantu seperti Mendeley untuk mengorganisasi referensi yang didapat. Dari situ juga bisa dibuat komentar dan catatan kecil. Dengan menggunakan tools ini maka juga bisa meng-generate kutipan dan daftar pustaka secara otomatis.

Tools lainnya yang membantu menemukan dan merumuskan kata kunci adalah NVivo. Ia membantu untuk penelitian kualitatif dan penelitian kombinasi kualitatif dan kuantitatif. Aku saat ini masih belajar menggunakan tools ini.

Belajar Menulis dengan Langsung Praktik dan Rajin Membaca

Seorang dosen yang telah menghasilkan puluhan publikasi ilmiah memberikan tips. Bila ingin cepat menguasai cara menulis ilmiah ya langsung praktik. Tidak perlu takut memulainya, ide langsung saja ditulis. Bisa dalam bahasa Indonesia dulu atau langsung dengan bahasa Inggris. Cara lain yang efektif membantu adalah dengan rajin membaca makalah dan jurnal yang banyak diutip atau dipublikasikan oleh penerbit yang kredibel. Amati cara menulisnya dan kemudian temukan gaya menulis tersendiri.

Memang sih kelihatannya mudah, namun rupanya sulit menyusun karya ilmiah yang baik. Ada yang berkomentar metodologinya kurang tepat, keterbaruannya kurang, pertanyaan penelitiannya kurang dalam, analisanya kurang tajam, referensinya usang atau kurang pas, dan sebagainya.

Tapi komentar yang paling menohok itu tentang kualitas penulisan bahasa Inggrisnya. Antara sedih dan ingin tertawa bila yang dikomentari adalah kualitas bahasa Inggrisnya, dianggap kurang sophisticated dan pilihan-pilihan katanya kurang menarik dan sebagainya. Memang sih kualitas tulisan bahasa Inggrisku  masih jauh dari bagus. Harus banyak belajar dan latihan nih.

Kawan-kawan menyarankan untuk menggunakan jasa proofreading agar bahasa Inggrisnya jauh lebih baik. Sepertinya sarannya akan kuturuti, tapi aku masih ingin berupaya sendiri, berupaya memperbaikinya sendiri, sebelum menggunakan jasa tersebut. Sekalian belajar bahasa Inggris lagi.

Membaca paper dan jurnal itu memang terasa membosankan. Kini aku memantapkan diri untuk membacanya setiap hari. Harus dipaksa sih. Selain dapat ilmunya, juga akan membantuku untuk mengasah kemampuanku menulis publikasi ilmiah. Semoga bulan ini lahir sebuah karya ilmiah aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun