Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kisah Lagu Daerah: dari Lajeungan, Taradigadindang, hingga Anoman Obong

28 Agustus 2019   17:22 Diperbarui: 28 Agustus 2019   17:35 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anoman Obong | effrilsdiary.blogspot.com

Surga musik etnik. Itulah julukan yang tepat bagi bangsa Indonesia. Dengan keragaman suku dan budayanya, Indonesia memiliki begitu banyak lagu daerah. Banyak di antaranya yang bagus tak kalah dengan musik modern.

Lagu-lagu daerah yang kuingat diajarkan di sekolah dasar pada mata pelajaran kesenian. Mata pelajaran ini jadi salah satu favoritku karena setiap murid boleh menyanyikan lagu daerah favorit. Waktu itu aku punya buku-buku daftar lagu daerah yang kemudian sebagian di antaranya kupelajari sendiri dengan membaca not angkanya.

Pelajaran berharga yang kudapatkan tentang lagu-lagu daerah ini kuperoleh ketika aku bergabung di paduan suara mahasiswa ITS. Aku banyak dapat ilmu dari unit kegiatan mahasiswa ini.

Dari PSM inilah aku jadi tahu banyak tentang lagu-lagu daerah yang belum banyak kukenal. Hampir setiap kali tampil kami menyertakan lagu-lagu daerah sehingga perbendaraan lagu-lagu daerah yang kuhafal cukup banyak. Bahkan, beberapa kali kami mengadakan pertunjukan khusus lagu-lagu daerah yang mendapat sambutan hangat dari para penonton.

Partitur berisikan lagu daerah sebagian masih kusimpan hingga saat ini. Ada "Bareh Solok", "Janger", "Rek Ayo Rek", Taradigading Dang Do",  "Bungong Jeumpa", dan sebagainya.

Ada pengalaman menarik ketika menyanyikan lagu-lagu daerah tersebut. Aku masih ingat sewaktu ulang tahun kota Surabaya kami diminta membawakan lagu "Rek Ayo Rek". Lagu ini dibawakan dengan pembagian suara dan aransemen yang sedikit berbeda, sehingga kami berlatih keras seharian untuk kompak karena acaranya dadakan. info acaranya pagi dan kami tampil malam harinya. Namun kami lega dan puas karena sambutan masyarakat hangat dan meriah.

Nah, untuk penampilan pada saat memeriahkan wisuda atau pengukuhan guru besar, ada dua lagu favoritku, yaitu "Lajeungan" dan "Taradigadindang". Lagu "Lajeungan" ini merupakan lagu berbahasa Madura yang berarti layang-layang. Lagu ini sebenarnya termasuk lagu pop modern dengan bahasa dan nuansa etnik Madura.

"Lajeuangan" ini diciptakan oleh Yovie Widianto dan Dody. Ketika dibawakan secara paduan suara maka pembagian suaranya agak rumit, bahkan seingatku untuk suara sopran masih dibagi lagi suara sopran satu dan sopran dua. Tingkat kesulitannya bisa dibilang agak lumayan susah. Kami dulu diminta untuk memahami liriknya dan membayangkan suasana main layang-layangan agar lebih menjiwai lagu ini. Cengkok Madura juga ternyata susah bagiku yang termasuk orang Jawa Timur.


Tengguh tengguh grue lajeungan
tengguh tengguh banyak ongguh lajeungan
Tarek tarek menang kalah

Menang pole tang lajeungan
E kancah oe oe
Ye tarek e tarek oe.. oe lanjeungan
Maen lajeung e maen lajeungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun