Hari ini pukul 02.45 WIB aku terbangun. Kesadaranku belum sepenuhnya terkumpul. Aku bertanya-tanya kenapa aku terbangun Baru kemudian aku ingat ini hari pertama saum. Aku pun bergegas menyiapkan menu sahur. Ada harapan utamaku selama berpuasa tahun ini, melatih untuk lebih fokus.
Fokus. Satu kata ini menurutku sangat penting dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Namun, entah kenapa sejak era media sosial, dengan kemudahan mengakses internet dan keterhubungan dengan aneka social messenger, malah aku semakin mudah untuk terdistraksi. Sedang mengerjakan pekerjaan A, eh rupanya ada pesan dari si B untuk segera membayar uang arisan. Alhasil aku menunda pekerjaanku dan segera mengalihkan perhatian pada urusan transfer.
Urusan transfer kadang tidak mudah, internet banking gagal berfungsi atau saldo tidak cukup. Pekerjaan A yang harusnya bisa segera selesai dalam satu jam, akhirnya harus menunggu 15 menit kemudian. Belum lagi jika aku terdistraksi dengan hal lainnya.
Aku membaca sebuah artikel berjudul "15 Superhuman Benefits of Fasting" karya Benjamin Hardy di website Airows yang menyebutkan aktivitas berpuasa bisa melatih kemampuan fokus, daya konsentrasi dan meningkatkan daya ingat. Dalam artikel tersebut juga dijelaskan alasan kemampuan fokus meningkat saat berpuasa. Saat berpuasa disebutkan dalam artikel tersebut sel otaknya ikut bertambah. Ditambahkan dalam artikel tersebut, apabila seseorang mampu mengendalikan dirinya agar tak makan dan minum, maka ia sebenarnya juga bisa mengontrol bidang lain dalam hidupnya.
Menurutku fokus dalam satu hal dalam satu kurun waktu akan membantuku menyelesaikan pekerjaan dan menikmati kegiatan tersebut daripada kebiasaan yang suka melakukan multitasking. Memang multitasking terkadang diperlukan dan bermanfaat di kegiatan-kegiatan tertentu, tapi untuk yang menuntut konsentrasi dan ketelitian maka kemampuan untuk fokus diperlukan.
Makin Produktif Menulis
Imbas dari fokus itu adalah aku akan bisa mengelola waktu dengan lebih baik. Saat waktunya membuat analisa sistem, aku akan berupaya melakukannya dengan metode yang benar dan tepat. Ketika saatnya istirahat aku juga bisa menggunakan waktuku dengan baik, baik dengan mendengarkan musik, mengintip video dan media sosial, atau membuat draft tulisan.
Saat akhirnya mood-ku terkumpul dan pekerjaan kantorku saat itu dikoreksi atasan maka aku bisa fokus menyelesaikan tulisanku. Ya, aku berharap pada bulan Ramadan ini aku bisa lebih produktif dalam melakukan aktivitas menulis, baik menulis yang sifatnya artikel ringan di blog pribadi dan Kompasiana, atau yang sifatnya ilmiah yaitu membuat paper untuk konferensi internasional. Syukur-syukur bisa menghasilkan jurnal berskala internasional.
Sedangkan untuk penulisan ilmiah, aku menargetkan membuat dua draft paper untuk konferensi sistem informasi dan teknologi informasi berskala internasional. Aku sudah lama tidak membuatnya, sehingga rasanya agak susah untuk memulai menyusun artikel ilmiah lagi. Tapi aku yakin dengan berupaya dan fokus aku bisa mencapai harapan-harapanku untuk bisa makin produktif menulis.
Melatih fokus dan menulis lebih produktif, itulah harapanku selama bulan Ramadan tahun ini. Bagaimana dengan harapan Kalian?