Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Makin Melejit Seiring Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di Era Digital

25 Desember 2015   19:42 Diperbarui: 25 Desember 2015   19:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan Ekonomi Kreatif saat ini berdiri sendiri dan terpisah dari Kementerian Pariwisata. Meski usianya belum genap setahun, diharapkan kehadiran badan ini membentuk ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Ricky yakin ekonomi kreatif akan terus eksis dan bisa menjadi tumpuan ekonomi karena akan selalu hadir manusia baru dengan gagasan baru.

Ekonomi kreatif sendiri terdiri atas pengembang digital (digital developer), arsitekur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi dan video, fotografi, barang kerajinan, kuliner, musik, penerbitan, iklan, seni pertunjukan, fine art (seni rupa), radio dan televisi.

Ia berharap nantinya regulasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Lima tahun ke depan akan menjadi periode emas ekonomi kreatif karena pertumbuhan kelas menengah dan bonus demografi. Oleh karenanya masyarakat Indonesia harus berani menuangkan gagasan baru yang menjual. Gagasan itulah yang menjadi tumpuan ekonomi kreatif. “Saya harap ke depan Indonesia jangan hanya jadi pasar,” ujarnya.

 [caption caption="Achmad Zaky Mengungkap Profil UKM di Indonesia yang Didominasi Kelas Mikro"]

[/caption]

CEO Buka Lapak Achmad Zaky juga merasakan manfaat dari teknologi dan imbas positif dari teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Teknologi merupakan senjata baru dan membuka lapangan pekerjaan.

Sejak penemuan mikroprosesor, sistem operasi DOS, internet, mobile phone dan seterusnya perkembangan teknologi semakin cepat. Adanya internet, media sosial, dan mobile phone membuat peluang baru dan menumbuhkan semangat enterpreneurship.

Ia mencontohkan usahanya, bukalapak.com dimana setelah lima tahun berdiri dapat menggandeng 500 ribu UKM dengan total transaksi mencapai milyaran rupiah perhari. Namun dengan angka tersebut ia belum berpuas diri karena di Indonesia UKM masih didominasi kelas mikro yakni 95% dimana mereka memiliki produktivitas dan omzet yang rendah. Untuk itu ia berharap usahanya dapat membantu UKM mikro untuk mendistribusikan produk/jasanya. Karena terbukti internet mampu memperkuat UKM.

 Menurut Achmad Zaki, dengan adanya internet maka rumus mendirikan usaha tidak lagi berlaku. Dunia menjadi setara dimana internet merubuhkan pengetahuan, modal dan keuangan serta jaringan personal. Siapapun bisa menjadi sukses dengan memanfaatkan peluang dari teknologi saat ini dan tidak menutup kemungkinan lahirnya CEO-CEO baru yang masih muda di Indonesia.

Tentang era digital di Indonesia hal ini diakui menjadi bahan yang menarik diamati ujar Iwan Setyawan, Ceo Provetic. Saat ini dengan adanya media sosial maka banyak yang bisa diamati dari tren golongan menengah saat ini yang pertumbuhannya signifikan dan kehadirannya diprediksi akan banyak lahir di kawasan Asia Pasifik terutama India, Tiongkok, dan Indonesia.

 [caption caption="Iwan Setyawan Membahas Tren Golongan Menengah di Indonesia"]

[/caption]

Ada beberapa tren golongan menengah di Indonesia seperti sadar terhadap brand global sehingga menyukai berbelanja barang fashion di brand terkenal; mulai gemar berlibur dan peduli terhadap kesehatan dengan berolah raga terutama lari dan fitness juga produk organik, berwisata kuliner dan membeli sesuatu yang baru dan ngetren sehingga rela antri untuk mendapatkan gadget baru. Mereka juga menyukai produk/jasa yang sophisticated dan personalized dimana sesuai dengan nilai yang mereka anut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun