Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Optimalisasi e-Government di Kota Malang

25 Mei 2015   23:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara untuk kategori kota cerdas secara lingkungan, ada tiga komponen yaitu energi, lingkungan, dan tata ruang. Untuk hal ini menurut saya pemerintah kota Malang sejak beberapa kepemimpinan kurang menyoroti hal ini.

[caption id="attachment_420191" align="aligncenter" width="394" caption="Kota Cerdas Lingkungan (sumber: Presentasi Kota Cerdas Kompas-ITB-PGN)"]

1432569808638602936
1432569808638602936
[/caption]

Belum ada inisiatif dari pemerintah untuk membudayakan hemat BBM ke warga misal dengan naik transportasi umum dan bersepeda. Dari segi lingkungan, menurut saya kota Malang mengalami degradasi lingkungan yang juga dipengaruhi tata ruang yang  kurang terkontrol.

Ruang terbuka hijau di kota Malang semakin berkurang, kalah oleh gencarnya pembangunan penginapan, perumahan, dan pertokoan. Morotarium pembangunan hotel yang dulu diberlakukan malah dicabut. Padahal, jumlah hotel di Malang sudah terlalu banyak yaitu mencapai 81 hotel dengan pertambahan 43 hotel dalam jangka waktu tiga tahun terakhir.

Iklim di kota Malang juga mulai berubah. Predikat Malang sebagai kota sejuk mulai pupus. Kabut tipis yang dulu membayangi perjalanan saya ke sekolah sepertinya mulai hilang. Padahal dulu saya selalu berjaket jika menuju sekolah dan tidur berselimut saat malam hari.

Perubahan lingkungan ini turut dipacu oleh pertumbuhan penduduk yang pesat. Kota Malang yang seluas 110,06 km persegi kini telah memiliki 870.844 penduduk. Jumlah yang sangat padat dan sudah tidak lagi ideal untuk kota menengah. Jumlah penduduk yang tak terkendali mempengaruhi ketersediaan air dan kebutuhan tempat tinggal. Pemkot perlu menggalakkan lagi program KB agar pertumbuhan penduduk tersebut terkontrol.

[caption id="attachment_421660" align="aligncenter" width="377" caption="Level Kematangan Kota Cerdas ITB-Kompas ((sumber: Presentasi Kota Cerdas Kompas-ITB-PGN))"]

1433119304908363903
1433119304908363903
[/caption]

Ya, Malang menurut saya baru memenuhi predikat kota cerdas secara ekonomi, baru memenuhi sebagian komponen kota cerdas secara sosial dan kurang responsif dalam hal kota cerdas secara lingkungan. Jika berdasar level kematangan kota cerdas ITB-Kompas baru melangkah ke tahap scattered, dimana kota Malang baru mulai intensif menerapkan konsep kota cerdas. Saya masih merindukan kota Malang bermartabat seperti dulu yang sejuk dan tetap nyaman selama musim liburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun