Mohon tunggu...
Demar Adi
Demar Adi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka menulis

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Kenikir

19 Juli 2018   06:18 Diperbarui: 19 Juli 2018   08:11 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kau cantik, saat berbahagia." Lanjutnya.

--------------------------------------

 Setiap malam, saat  Ia datang, duniaku terasa indah penuh cahaya. Kerlip cantik yang dibawanya  menyelimuti hatiku. Aku tak tahu siapa sebenarnya Ia. Namun kehadirannya bagai pelipur lara bagiku. Luka yang pernah kurasa saat anak gembala mencabut bunga yang kubanggakan, kini mulai terobati. Ia mendampingiku, menemaniku, hingga akhirnya bunga baru muncul. Aku kembali merasa hidup. Ia selalu berputar mengelilingiku, sembari menceritakan kisah indah tentang cinta. Ya... mengelilingiku, seolah aku adalah orbit baginya. Rasanya hampir meledak hatiku menanggung bahagia ini.

-----------------------------------

Ia pamit setiap tepat tengah malam. Aku tak tahu, apa jadinya jika lewat tengah malam Ia masih bersamaku? Akankah Ia berubah wujud? Ah, kurasa tidak. Ia sungguh sempurna bagiku. Selalu bertutur lembut. Gerak geriknya indah. Kerlip menawan yang terpancar dari tubuhnya, menyilaukan sekaligus menenangkanku. Ia bukan Cinderella, yang berubah wujud lepas tengah malam. Aku yakin itu.

--------------------------------------

Angin berhembus sangat kencang. Aku nyaris tercabut dari tempatku berpijak. Kutundukkan tubuhku, agar mampu melawan hembusannya. Sekelebat bayangan melewatiku. Menghantam pohon di belakangku.

"Aduh..." suara itu  kukenal.

Aku berusaha menegokkan kepalaku untuk memastikan.

"Kau..."

Aku tak bisa melanjutkan ucapanku. Aku melihat Ia di sana. Tampak berbeda. Suram, Muram, tanpa kerlip cahaya yang biasa kukagumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun