Mohon tunggu...
Dewiyatini
Dewiyatini Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga

Penulis Lepas, Kontributor, Fotografer Amatir, Videographer Kulakan, Tukang Dongeng, Separuh IRT, Separuh Pekerja Lepas, Kurir Makan Siang, Camilan Hunter, Fans Bakso-Thing, Eksperimental Chef, Bodyguard Suami.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kenapa Remaja Belum Waktunya Turun ke Jalan? Ini Penjelasan untuk Orang Tua

3 September 2025   08:13 Diperbarui: 3 September 2025   08:13 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/mother-talking-to-her-daughter-6957233

Pernahkah anak Anda bertanya polos, "Ayah, kenapa orang-orang teriak-teriak di jalan sambil bawa spanduk?"

Pertanyaan sederhana, tapi bisa bikin orang tua kebingungan. Apalagi di era digital sekarang, berita unjuk rasa tersebar cepat, bahkan bisa jadi bahan tontonan rutin di layar HP anak. 

Di balik itu, ada bahaya besar: remaja usia 10--13 tahun bisa ikut terbawa arus, tergabung dalam massa instan yang sebenarnya tidak mereka pahami.

Inilah saatnya orang tua sadar: parenting bukan hanya soal sekolah dan gawai, tapi juga bagaimana menjelaskan makna unjuk rasa dengan bijak.

Kenapa Anak Harus Tahu Makna Unjuk Rasa?

Usia 10--13 tahun adalah fase kritis, ketika rasa ingin tahu meledak. Remaja awal ini sudah bisa berpikir abstrak, tapi belum matang emosinya. Jika kita hanya bilang: "Jangan ikut campur urusan demo", mereka akan merasa diremehkan.

Padahal, anak justru perlu tahu bahwa unjuk rasa adalah hak menyampaikan pendapat, sama seperti murid yang mengadu ke guru karena merasa aturan sekolah tidak adil. Dengan begitu, anak memahami bahwa suara rakyat itu berharga, bukan sekadar teriakan di jalan.

Bahaya Massa Instan

Di media sosial, unjuk rasa sering tampak seperti acara seru: kerumunan besar, orasi lantang, bahkan ada momen viral yang dianggap keren. Inilah yang disebut massa instan --- kerumunan orang yang terbentuk cepat, biasanya tanpa pemahaman utuh soal isu yang diperjuangkan.

Remaja yang emosinya masih labil sangat rentan terbawa arus. Mereka bisa ikut-ikutan tanpa tahu alasan sebenarnya, sekadar karena ingin diakui atau merasa bagian dari kelompok. Parenting yang abai bisa berujung fatal: anak ikut aksi tanpa pengawasan, lalu menghadapi risiko fisik maupun mental.

Alasan Remaja Belum Boleh Ikut Turun ke Jalan

Meski anak harus tahu makna unjuk rasa, mereka belum waktunya terlibat langsung. Ada beberapa alasan kuat:

1. Keselamatan -- Aksi bisa ricuh dan membahayakan, bahkan bagi orang dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun