Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenangan Bersama Bata: Merek Sepatu Sandal yang Pabriknya Ditutup Karena Merugi

6 Mei 2024   08:21 Diperbarui: 6 Mei 2024   08:22 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @batabrand

Biar tidak kena tegur ketika dipakai di kelas, saya padukan sepatu sandal Bata dengan kaus kaki. Setidaknya lebih sopan dan mampu menyembunyikan si jempol lebar itu. 

Tentunya sebagai penggemar Bata, saya kaget waktu membaca berita kebangkrutan pabrik sepatu Bata. Waktu masih kerja di daerah Karawang, saya sesekali memilih naik bus ekonomi yang melintas Purwakarta. Meski hanya dilihat dari luar, saya tidak bisa menahan rasa haru, melihat pabrik Bata yang saya lewati ketika naik bus. 

Ketika kabar Bata bangkrut merebak, terlintas dalam pikiran, adakah cuci gudang produknya, karena saya ingin memiliki produknya. Saya yakin, bila merek ini tidak dibangkitkan lagi, produk-produknya akan jadi barang langka. Sebagai penggemar setia, akan sangat berbangga hati masih menyimpan produknya. 

Sejujurnya sangat sedih ketika produk-produk Bata menghilang. Karena di mata saya, hanya Bata yang memperhatikan kekuatan produk. Modelnya tidak norak, tapi awet. 

Terima kasih Bata, atas kenangan yang pernah diberikan. Semoga akan ada orang kaya yang mau menghidupkan kembali merek ini dan merangkul banyak buruh pabrik sehingga tidak kehilangan pekerjaan. 

Kalau Anda, memiliki kenangan seperti apa dengan Bata?***


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun