Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Prangko di Surat Warna Ungu

19 Maret 2024   10:31 Diperbarui: 19 Maret 2024   10:44 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar poto sendiri

Prangko di Surat Warna Ungu
DN Sarjana

"Pernahkah dulu Aku meminta tuk tuliskan goresan cintamu padaku?

Itu baris kalimat pada lembar kertas warna ungu yang kau kirimkan padaku. Aku masih ingat saat itu hari sabtu. Hari dimana aku sering menanti balasan suratmu.

Dan ketika kau rangkai kata itu, seharian aku memikirkan dirimu. Ada apa? Bagaimana aku bisa cepat bertemu denganmu? Sementara jadwal pulangku rabu depan? Apakah aku harus segera membalas suratmu?

Begitulah risau hati Agung. Seingatnya ia tidak pernah melakukan kesalahan apapun terhadap Ratih. Kabar sebelumnya baik-baik saja. Terbukti setiap surat yang dikirim Ratih begitu sayang dan mesra.

Agung tak ingin keraguan itu tak terjawab. Ia membatalkan acara olah raga bersama teman kampusnya. Ia bergegas ke kamar kos untuk menjawab surat Ratih.

Sekitar 1 lembar untaian kata tersusun. "Percayalah cintaku hanya untukmu,"  tulisan penutup dari surat itu.

Agung berjalan kaki ke kantos pos. Letaknya tidak begitu jauh. Sengaja Agung menggunakan prangko kilat khusus, sehingga sehari surat itu sudah nyampe.

Ratih adalah gadis pujaannya di Desa Ubud. Ia baru SMA kelas 3. Sementara Agung baru semester 4 di Kampus Keguruan Singaraja.

Hari selasa, hari terakhir Agung mengikuti perkuliahan. Dia sudah tidak lagi bisa fokus. Pikirannya sudah bertemu dengan Ratih di desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun