Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerbung: Sebab Suara Azan, Cinta Kian Terpaut

13 Maret 2024   18:05 Diperbarui: 13 Maret 2024   19:30 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dewi..., Dewi...Pelan-pelan. Maksudku, Aku berjalan bersama. Kan 15 meter nanti kita ketemu dipersimpangan. Kita masing-masing menuju tempat mandi."

"Ooo, gitu maksudnya. Baru aku paham. Rasanya tidak masalah kan Fitri kalau Rizal ikut?"

Fitri tersenyum sambil menatap Rizal. Keduanya pasti merasakan getar aliran asmara.

Mereka melanjutkan perjalanan. Gemulai dedaunan diterpa desiran angin, seakan menyertai sayup-sayup pembicaraan Rizal dengan Fitri.

"Boleh Aku memanggil mu Fit?" Pertanyaan lugu Rizal memecah keheningan.

"Memang kenapa? Aku di rumah oleh teman-teman sering dipanggil Fit."


Sesungguhnya Rizal hanya sulit memulia harus bilang apa. Tumben dia merasa grogi berhadapan dengan perempuan. Padahal dia sering merapatkan karang taruna di desanya.

"Fit, entah mengapa di bulan ramadhan ini perasaanku berbeda tentang dirimu." Rizal lama terdiam.

"Itu hanya perasaan kang. Perasaan itu boleh dibawa kemana saja. Udah ya, kita pisah dulu. Aku kepermandian perempuan."

Ada perasaan berat Rizal berpisah dengan Fitri. Ia ingin ucapan yang lama terpendam ia sampaikan kepada Fitri.

Yaa..., ucapan cinta. Akankah akan terwujud?

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun