Mohon tunggu...
dBee Inspiration
dBee Inspiration Mohon Tunggu... -

Salam Edukasi Baik (menebar manfaat demi meraih ridho Allah swt.)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

30 Hari Bercerita di Januari 2018

4 April 2018   17:02 Diperbarui: 4 April 2018   17:19 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

________________________________________



HARI KE-17

Alhamdulillah cuaca terik tapi sedikit mendung. Tak apa, semangatku masih berkobar disela-sela mengawas, hihi... Picture yang sungguh kebetulan, balon sederhana berwarna merah pas dengan icon. Perlambang keberanian nan seksi (aw...). Bicara tentang balon, jadi teringat sahabat saya yang tengah menghadiri seminar. Acara dihadiri sekitar 50 peserta. Tiba-tiba sang motivator berhenti menyampaikan materi, lalu mulai memberi balon kepada tiap peserta. Para peserta diminta menulis namanya pada balon menggunakan spidol. Balon-balon tersebut dikumpulkan dan dimasukkan ke ruangan lain. Kemudian, semua peserta masuk ke ruangan penuh balon. Lalu diminta menemukan namanya. Waktu yang diberikan hanya 5 menit. Semua orang panik mencari nama mereka. Bertabrakan satu sama lain, mendorong dan berebut dengan orang di sekitarnya. Sehingga terjadi kekacauan. Waktu 5 menit usai, tetapi tidak seorangpun dapat menemukan balon dengan nama masing-masing. Motivator meminta mereka mengambil sembarang balon dengan acak. Lalu memberikan kepada orang yang namanya tertera di balon itu. Beberapa menit kemudian, semua peserta telah memegang balon dengan nama mereka sendiri. Akhirnya sang motivator berkata, "Kejadian yang baru saja terjadi ini mirip dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Semua orang sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri. Tidak peduli dengan orang lain. Sama ketika mencari balon dengan namanya sendiri, ternyata banyak yang gagal. Mereka baru berhasil ketika memberikan balon kepada pemiliknya. Caranya dengan tolong-menolong, peduli dengan orang lain, dan tidak egois". Sejatinya memberikan kebahagiaan kepada orang lain secara ikhlas itu merupakan balasan kebahagiaan kita sendiri. Semoga hari ini kita dapat memberikan kebahagiaan untuk orang lain. Jangan lupa bahagia ya... #170118byndep#30hbc1817  #noname#balon

________________________________________



HARI KE-18

Binatang apa itu? Mirip semut, tapi bukan semut. Mari, kutunjukkan teknik zoom hingga mikro se mikro-mikronya. Anggap semut berukuran mini. Berjalan super cepat melewati kami kala itu. Tentang semut kisah teladan penuh hikmah. Ketika usai menunaikan sholat, Rasulullah SAW menceritakan suatu kisah kepada para sahabat. "Aku ingin menceritakan suatu kisah perihal rejeki kepada kalian. Kisah ini diceritakan oleh malaikat Jibril kepadaku. Bolehkah aku meneruskan kisah ini kepada kalian?" Rasulullah SAW memulai kisahnya. "Suatu ketika Nabi sulaiman a.s. melakukan sholat di tepi pantai. Usai sholat, beliau melihat ada seekor semut sedang berjalan di atas air sambil membawa daun hijau. Beliau yang mengerti bahasa binatang mendengar si semut memanggil-manggil si katak. Tak berapa lama kemudian, seekor katak muncul. Ada apa gerangan dengan si katak itu sehingga si semut terus-menerus memanggilnya? Nabi Sulaiman menyaksikan begitu si katak muncul, katak itu langsung menggendong semut masuk ke dalam air menuju dasar laut. Ada apa di dasar laut? Semut menceritakan kepada Nabi Sulaiman a.s. bahwa di sana berdiam seekor ulat. Sang ulat menggantungkan rejekinya kepada si semut. "Sehari dua kali aku diantar oleh malaikat ke dasar laut untuk memberi makanan kepada ulat itu". Demikian si semut memberikan penjelasannya kepada Nabi Sulaiman a.s.". Siapakah malaikat itu, hai semut?" tanya Nabi Sulaiman kepada semut dengan penuh selidik. "Si katak sendiri. Malaikat menjelmakan dirinya menjadi katak yang kemudian mengantarkan aku menuju dasar laut". Setiap selesai menerima kiriman daun hijau dan melahapnya, si ulat tak lupa memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT. "Maha Besar Allah yang menakdirkan aku hidup di dasar laut". Dalam mengakhiri cerita itu, Rasulullah SAW memberi pandangannya. "Jika ulat saja yang hidup di dasar laut, Allah SWT masih tetap memberinya makanan. Maka, apakah Allah SWT tega menelantarkan umat Muhammad soal rejeki dan rahmat-Nya?" Sumber : Mutiara Hikmah 1001 kisah : 1 #180118byndep#30hbc1818#rumahzakat#semut

________________________________________

HARI KE-19

Semangat berjuang. Dapat ruang ujian berisi full jejaka itu rasanya? Deg-degan sih nggak, tapi lebih ke W-O-W berasa cantik sendiri (lebay ah). FLASHBACK dulu ya. Bukan kali pertama dapat class berisi cowok semua. Kebetulan waktu itu saya bertugas di STM (hehe). mayoritas full jejaka tapi berakhlak baik. Sensasi top, susah dideskripsikan kalau belum terjun ke lapangan. Pokoknya the best. Mulai dari menggoda cewek, yang melintas dibalik jendela. Cie2an, prikitiew2an (tapi bukan macam-macam loh). Belajar fokus, modus, baper, slek, sampai curhat (hadeuh...). Sangat jauh seperti pemberitaan viral tentang tawuran lah, bullying lah, geng nggak jelas, atau menjurus ke arah kriminal. Ya Allah, mungkin itu STM lain. Sungguh mengerikan (naudzubillah). Alhamdulillah semua baik dan terkendali. Walau mayoritas cowok, prestasinya layak bersaing, dan selalu ada cerita lucu dibalik usia labilnya (hihi). Apalagi dulu sempat disangka kakak-adik sama @zaresmelia (haha, kenangan indah ya Bu). Surat cinta, saran, dan kritik masih tersimpan rapi. Back to... REALITY. Paras berbeda, bukan labil tapi sudah idealis. Bahkan saya jadi "keki" ketika berhadapan dengan bapak beruban yang duduk di barisan ketiga. "Maaf Pak, bukan maksud hati. Saya hanya berlakon saja. Dunia adalah panggung sandiwara. Setelah 90 menit, semua akan normal kembali. Saya akan menghormati seperti usiamu yang telah sepuh." Ujar saya dalam hati. Hidup adalah perjuangan.
Berjuang untuk sukses. Berjuang mendapatkan nilai terbaik. Berjuang memeroleh ilmu bermanfaat. Berjuang menjadi sholeh atau sholehah. Berjuang untuk hidup rukun dan bahagia di dunia dan akhirat. Berjuang, berjuang, dan berjuang. Kalau sudah berhenti berjuang. Maka bagaikan mayat hidup, bernapas tapi tak berdaya. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain." (QS. Al-insyirah: 5-7) #190118byndep#30hbc1819#ujian#alinsyrah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun