Mohon tunggu...
Devira Sari
Devira Sari Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Saya adalah Psikolog yang menyukai dunia tulis menulis dan Sastra. Tarot Reader. A Lifelong Learner. INFJ-A. Empath. Sagittarian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Burung Hantu, Si Bijaksana

1 Juli 2021   10:00 Diperbarui: 1 Juli 2021   10:11 3104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
by IG @devirasketch

"A wise old owl lived in an oak. The more he saw the less he spoke. The less he spoke the more he heard" (Old proverb)


Burung hantu (owl) adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Ada yang menyebutkan bahwa hewan predator ini masih kerabat dekat dengan burung elang. Burung hantu termasuk golongan hewan malam (nokturnal), meski ada beberapa spesiesnya yang aktif di siang hari (diural). 

Pernah mendengar istilah night owl? Istilah itu dipakai untuk orang yang waktu terjaganya di malam hari dan waktu tidurnya di pagi hari, mengadaptasi waktu terjaga-tidurnya burung hantu.

Di Indonesia, nama burung ini mengandung unsur mistis -- hantu. Di beberapa daerah bahkan menganggap burung ini sebagai pratanda kematian. Hal ini dikarenakan tampilan wajah dan kebiasaanya yang tidak biasa. 

Berbeda dengan spesies burung lainnya, burung hantu memiliki mata yang yang besar dan menghadap ke depan. Paruhnya bengkok dan tajam dan susunan bulu di kepalanya membentuk lingkaran wajah. 

Mata burung hantu tidak berbentuk bola seperti mata hewan dan manusia pada umumnya, melainkan berbentuk tabung. Hal ini membuat mata burung hantu tidak bisa bergerak, melirik atau mengerling, hanya menghadap ke depan saja. Dan yang paling unik adalah leher burung ini sangat lentur sehingga kepalanya dapat berputar 270 derajat. 

Tampilan seperti ini membuat burung hantu terlihat menyeramkan. Ditambah dengan kebiasaannya aktif di malah hari dan melihat sekitarnya dengan mata tajam tanpa suara membuatnya terlihat misterius sekali.

Saya sendiri hanya mengenal burung hantu sebagaimana stigma yang melekat di namanya dan penggambaran burung hantu dengan bulu coklat burik bertengger di atas pohon sambil menatap tajam dalam gelap. Tidak menarik bahkan menakutkan. Namun pandangan saya berubah setelah melihat snowy owl peliharaan penyihir favorit saya, Harry Potter.

Dari situ saya mulai mencari tahu mengenai burung hantu. Ternyata ada banyak spesiesnya, seperti horned owl, tawny owl, barned owl, snowy owl, elf owl dan lain sebagainya, yang ternyata terlihat lucu dan tidak menyeramkan.

Berbeda dengan di Indonesia, di Yunani (pusat peradaban tertua) burung hantu memiliki perlambang yang lebih bagus. Dalam kepercayaan Yunani Kuno, burung hantu adalah hewan yang selalu mendampingi dewi Athena. 

Athena adalah seorang prajurit dan disebut sebagai Dewi Perang sehingga keberadaan burung hantu sering dijadikan sebagai simbol perlindungan juga kemenangan. Tidak heran, banyak tentara Yunani beranggapan keberadaan burung hantu selama perang merupakan pertanda kemenangan. 

Lebih dari itu, Athena adalah putri kesayangan Zeus, dewa terkuat. Ibunya adalah dewi Metis yang merupakan dewi pemikiran dan kecerdasan. Athena lahir dengan diberkahi kebijaksaan dan menjadikannya Dewi Kebijaksanaan. Sementara burung hantu yang selalu berada di sisi Dewi Kebijaksaan menjadi identik dengan simbol kebijaksaan.

Nah, kebijaksaan burung hantu bukan hanya dikarenakan menempel dari majikannya yah. Ternyata, beberapa karakter burung hantu memang mencerminkan karakter yang bijaksana. Burung hantu disebut sebagai hewan yang sedikit bicara, banyak melihat, banyak mendengar, tidak gegabah serta fokus pada tujuan.

Burung hantu jarang sekali bersuara dan dikenal sebagai burung yang pendiam. Burung hantu terbang di atas mangsanya dengan sangat tenang tanpa suara. Burung hantu suka bertengger di dahan dalam diam sehingga sering tidak terdeteksi keberadaannya. 

Bentuk tubuhnya yang aerodinamis membuatnya terbang dalam tenang, tidak mengeluarkan suara saat sayapnya bergesekan dengan angin. Mereka menganalisis keadaan setempat dan merancang strategi dalam diam, sebelum menerkam mangsanya.

Kompatibel dengan sifatnya yang pendiam, burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam. Penglihatan burung hantu di dalam gelap sangat baik karena matanya sangat lentur. 

Burung hantu dapat dengan cepat memusatkan bola matanya pada berbagai objek di dalam kegelapan. Pupil burung hantu dapat membuka cukup lebar untuk menyerap seluruh cahaya yang ada pada malam hari. sehingga burung hantu masih dapat melihat walaupun dengan cahaya yang sedikit. 

Posisi kedua matanya yang menghadap ke depan dan hanya bisa melihat ke depan (tidak bisa melirik ke kiri-kanan dan atas-bawah), membuat pandangannya hanya FOKUS ke depan. Namun begitu, lehernya yang lentur membuatnya tetap mampu awas melihat terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya.

Tak hanya penglihatan, pendengaran burung hantu juga sangat tajam. Burung hantu memiliki telinga asimetris dimana telinga kanan lebih tinggi dibandingkan telinga kirinya, Hal ini membuat burung hantu lebih peka terhadap sumber bunyi dan menjadi modal utama untuk berburu mangsa. Sensitivitas pendengaran burung hantu yakni 10 kali lebih kuat ketimbang telinga manusia yang paling sensitif. 

Dengan pendengarannya, burung hantu mampu mengukur jarak mangsa. Hebatnya lagi, burung hantu mampu mendeteksi sumber suara dari kanan atau kiri dengan perbedaan waktu sekitar 0,00003 detik. 

Ketajaman pendengaran ini tidak berkurang seiring bertambahnya usia. Burung hantu mampu memperbaiki sel-sel sensori pendengarannya seperti memperbaiki sel untuk penyembuhan luka.

Karakternya yang bijaksana ini membuat burung hantu digunakan dalam lambang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Burung hantu juga dibuat sebagai maskot dengan menggunakan topi wisuda dan simbol di beberapa lembaga pendidikan dan perpustakaan di dunia.

Selain bijaksana, masih ada karakter baik lain yang melekat pada burung hantu. Burung hantu itu setia. Kebanyakan hewan bukan lah makhluk yang setia.

Wajar saja, mereka tidak memiliki akal. Namun burung hantu merupakan salah satu dari segelintir hewan penganut monogami. Burung hantu juga dikenal sebagai hewan yang rendah hati. 

Tidak seperti jenis burung lainnya yang kerap pamer demi mendapat perhatian lawan jenis, burung hantu lebih memilih diam dan tidak banyak tingkah. Burung hantu tak pernah pamer menunjukkan kebolehannya kecuali untuk memotivasi bangsanya tuk bisa menjadi yang terbaik. 

Mereka lebih banyak diam, melihat, dan menganalisis keadaan sekitar sebelum melakukan sesuatu. Burung hantu juga merupakan hewan yang lebih menyukai kesendirian daripada berkelompok. Mereka terlihat suka merenung seakan sedang mengevaluasi kehidupan yang dijalani untuk masa depan yang lebih baik.

Selain itu, burung hantu juga dikenal sebagai pemangsa tikus yang merupakan hewan perusak. Jadi burung hantu membasmi perusak-perusak itu. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Densus 88 menggunakan gambar burung hantu sebagai lambang, sebagai pembasmi teroris.

Semoga bermanfaat
Jakarta, 27 Maret 2020

by IG @devirasketch

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun