Mohon tunggu...
Devano Oka
Devano Oka Mohon Tunggu... Lainnya - Sebenarnya

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Money

Budidaya Kutu Air untuk Pakan Ikan dengan Media Terpal di kota Yogyakarta

24 Januari 2021   14:22 Diperbarui: 24 Januari 2021   14:53 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy


Trend ikan hias pada akhir-akhir ini mengalami kenaikan yang sangat drastis hal ini disebabkan karena banyak sekali orang yang yang jenuh di masa pandemi ini karena hanya berdiam diri dirumah dan dan tidak ada aktivitas di luar rumah karena adanya kebijakan dari pemerintah ah untuk membatasi diri dan tidak berkontak fisik dengan orang keluar untuk pencegahan penyebaran virus Corona.
Dengan banyaknya konsumen ikan hias di Kota Yogyakarta dan sekitarnya yang tentu saja ikan hias tersebut memerlukan pakan dan oleh karena itu potensi untuk berjualan dan budidaya pakan ikan hias akan mengalami permintaan yang besar dikarenakan konsumen sudah banyak yang membutuhkan pakan tersebut.
jenis pakan ikan yang paling favorit di kalangan pecinta ikan hias adalah kutu air karena kutu air mengandung banyak gizi dan protein yang dibutuhkan oleh ikan dan tidak memiliki dampak baik jangka panjang maupun jangka pendek sehingga menjadi pilihan utama bagi para pencinta ikan cupang maupun peternak ikan cupang.
Di daerah Yogyakarta banyak orang yang membudidaya kutu air baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual belikan karena melihat potensi yang cukup besar sehingga banyak sekali orang yang mencoba untuk membudidayakannya karena memang caranya mudah serta tidak memerlukan waktu dan sangat fleksibel untuk aktivitas lain.
di kota Yogyakarta yang merupakan daerah yang sudah cukup padat penduduk tentu saja lahan-lahan menjadi pertimbangan untuk mencoba membudidayakan kutu air tersebut namun hal ini masih bisa diatasi dengan media terpal. Media terpal cukup berukuran 1 x 2 m sudah cukup untuk membudidayakan kutu air tersebut namun dalam melangkah lebih baiknya untuk menggunakan media lebih besar untuk hasil yang lebih banyak tentunya, namun apabila tidak ada  media yang besar, cukup 1x2 m saja.
 Di daerah saya ada pembudidaya kutu air yang sehari mencapai rp300rb hingga rp500rb tentu saja itu hasil yang fantastis apabila dilihat dari modal dan perawatan yang sangat mudah. Apabila ingin mencoba memberdayakan hari ini yang kita butuhkan adalah terpal atau tempat yang lebar berbentuk kolam baik itu persegi maupun lingkaran semuanya bisa, kedua kita harus mencari air bekas dari ikan diutamakan air bekas ikan lele karena ikan lele memiliki lendir yang menjadi makanan kutu air tersebut.
Setelah kita memiliki dua bahan tersebut kita hanya membutuhkan kutu air yang dijadikan sebagai indukan atau starter yang dapat kita temukan dengan cara kita membeli dulu sebagai modal seharga rp10.000 atau bisa mencari kutu air di alam dan kita tuang ke media yang sudah kita siapkan tadi, setelah itu baru kita berikan makanan untuk kutu air agar cepat berkembang yaitu dengan Dancow bubuk putih yang kita aduk lalu kita taburkan dikolam atau media tersebut.
Setelah 3 hari kutu air tersebut sudah berkembang menjadi sangat banyak dan itu sudah siap untuk kita jual atau kita pasarkan dan sebagai kuncinya semakin besar media yang kita gunakan maka semakin besar hasil yang kita dapatkan dan lebih baik lagi untuk memiliki lebih dari satu kolam karena apabila sudah dipanen maka kita harus menguras dan mengganti air tersebut dengan air lele yang baru.
Tentu saja hal itu tidak menghalangi karena apabila kita mempunyai lebih dari satu kolam maka dengan kata lain hari ini kita panen kolam A dan besok kita panen kolam B dan besoknya C sampai ke kolam A lagi, sehingga kita dapat mencukupi permintaan konsumen tanpa adanya hambatan tersebut. Kutu air akan tetap dibutuhkan oleh konsumen pecinta ikan karena memang segala jenis ikan hias pembentukan kutu air karena kutu air merupakan makanan yang paling difavoritkan oleh para pecinta ikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun