Mohon tunggu...
Desy Novianti
Desy Novianti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kirana Bercerita

21 Juni 2018   13:25 Diperbarui: 21 Juni 2018   13:33 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

See u at 4,  Ram! Kutunggu di angkringan pojok. Mau cari wifi -Kirana

 Pertemuan yang seharusnya pukul 4 molor menjadi pukul 5. Padahal niat hati ingin berlama-lama sambil bersahaja menikmati cokelat dingin bersamaan senja merekah. 

"Maafkan aku yang mengajakmu pukul 4 tapi justru aku yang telat."

" Tak masalah. Saya tau anak yang kamu urus banyak."

Lalu Kirana tertawa. 

"Kenapa tidak memesan?"


"Sudah habis satu cangkir kopi. Cangkirnya sudah di ambil sama mas waitressnya. "

"So sorry Rama. Abis tugas Aqila banyak sekali."

"Tak masalah."

Kirana meletakkan tas nya, duduk sembari memulai membuka laptop. 

"Kenapa tidak memesan makanan atau minuman terlebih dahulu?"

"Sebentar."

"Kemarikan ! "

Rama mengambil alih laptop Kirana. 

"Ramaa."

"Cepatlah memesan. Setidaknya biarkan dirimu memakan atau meminum sesuatu."

"Oke. Kamu mau pesan apa?"

Rama menggelengkan kepala. Dia mulai menatap laptop Kirana dengan seksama, seperti dia tau dimana letak file yang akan dibuka.

Tak perlu menunggu lama Kirana datang membawa sepiring gorengan dan segelas cokelat dingin kesayangan.

"Kamu ngapain?"

"Mana filenya?"

"Untuk apa?"

"Hanya sekedar melihat."

Kirana menunjukkan file tugas yang akan dikerjakannya. 

"Tinggal membuat PPTnya."

"Makan saja makananmu."

"Kamu juga."

"Hmmmmm."

"Ram, kemarin aku baru tau kisahnya Dewi Sukesi."

"Baru tau?"

"Iya. Ternyata dari dulu cinta karena nafsu itu memang ada ya. Ternyaa ada dewa dewi yang mendorong buat bernafsu juga ada. Serem. Mungkin kalo saat ini nyebutnya setan, pelakor, pebinor atau apalah itu."

"Serem darimananya?" Sambil menatap layar laptop.

"Ya serem aja mirip sama kisah yang di tv."

"Kamu bacanya dibagian mana yang serem?"

"Di bagian yang Begawan Wisrawa dianggap kekasih sama Dewi Sukesi yang waktu itu dirasuki Dewi siapa itu aku lupa!"

"Batari Ratih."

"Kok kamu tau semua sih Ram ? " ucap Kirana dengan sedikit sebal.

"Kamu sudah habis berapa gorengan?"

"Hehehe." Kirana nyengir. Melihat bahwa dia telah menghabiskan tiga gorengan. 

"Batari Ratih yang diutus Batara Guru penguasa tunggal Kahyangan. Bersama Batara Kamajaya."

"Kamu jangan merebut bagianku bercerita Ram !"

Rama terkekeh.

"Oke lanjutkan Kir."

"Tapi kalo menurutku sih ya Ram semua salah Dewi Sukesi. Salah siapa beri persyaratan yang enggak-enggak. Sudah tau  Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu   gak diperbolehkan sembarangan orang tau. Kan rahasia Dewa. Tapi dia ngotot. Padahal kan udah dijelasin sama Prabu Sumali -ayahnya."

"Saya rasa semua wanita inginkan pria terbaik di hidupnya."

"Ya iyasih. Hmm. Berarti dari dulu sudah turun temurun ya pemikiran itu."

"Ini begini?" Rama menunjukkan hasil layout PPT yang sedari tadi ia kerjakan.

"Oke. Thankyou Ram. "

"Berarti sudah selesai ya?"

"Kenapa jemarimu gemulai sekali sih Ram?"

"Kamu aja yang kalo nugas sambil youtuban. Mau cepet kelar darimananya?"

"Hehe. Rama tau kelanjutannya? Kirana baru baca sampai disitu udah sebel."

"Baperan!"

"Gapapa. Baper di dunia fiksi saja tak masalah. Gabakalan patah dalam."

"Berarti kamu belum tau yang Batara Kamajaya memasuki tubuh Begawan Wisrawa?"

"Sudah sampai yang akhirnya mereka bercinta kan? Padahal niatnya kan mau minta Dewi Sukesi untuk anaknya Prabu Danaraja"

"Lepas itu?" Pancing Rama, sepertinya dia sanhat menikmati tiap lekuk wajah wanita dihadapannya.

"Hmmm lanjut bercinta hingga lahir bayi mereka  bersama bulan mati, hujan lebat, angin prahara dan petir bersahutan. Setan tertawa menandai lahirnya Raja Angkara di masa depan. Sang Dasamuka. Terus selepas kelahiran Dasamuka, masih saja tenggelam dalam nafsu, dan berturut-turut lahirlah buah nafsu itu, Kumbakarna kedua dan Sarpakenaka ketiga. Mereka jadi raksasa kan ya?"

"Iya. Baru saya sadar ternyata gorengannya enak. Pantas saja kamu menghabiskan banyak."

"Aku hanya habiskan sedikit."

"Lima biji itu sedikit ya Kir? Hmmm I see" Rama tersenyum geli melihat tingkah wanita dihadapannya itu.

"Kamu gak suka aku banyak makan?"

"Kata siapa aku gak suka?"

"Mimik wajahmu itu."

"No. Kamu salah. Lanjutkan ceritamu. Kamu bilang ini bagian mu bercerita kan?"

"Rama peka. Hahaha. Lepas itu Dewi Sukesi dan Begawan Wisrawa sadar karena Batari Ratih dan Batara Kamajaya sudah out dari tubuh mereka. Terus meraka mohon ampun kan. Udah selesai sampai situ saja aku bacanya."

"Masih ada bagian yang belum sempat kamu baca sepertinya Kir."

"Kan aku udah bilang. Sampai situ aja bacanya."

"Itu gorenganmu yang ke enam. Kok perutmu kuat ya Kir."

"Gapapa. Kalo abis ya beli lagi. Nambah."

"Kamu yang menghabiskan ya?"

"Iya sama kamu juga kan. Aku tau kamu sedari tadi pengen tapi nahan. Lanjutin ceritanya Ram. Katanya gak sampai bagian itu aja.!"

"Setelah pertobatan akhirnya mereka dapat restu ayahanda Sumali -Raja Alengka. Dewi Sukesi melahirkan anak keempat berwujud manusia berwajah tampan. Sang Wibisana, yang kelak selalu mengingatkan kakak-kakaknya ketika bertindak salah." 

"Nah yang aku gafaham sebenernya  Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu itu apasih Ram?"

"Ilmu tingkat tinggi menuju kedamaian diri dan kesempurnaan (insanul kamil)dengan cara mengolah diri menundukkan nafsu (diyu). Gak sembarang Makhluk diizinkan Dewa waktu itu buat jabarin ilmu ini. Mungkin kalo dikehidupan saat ini lebih ke ilmu yang berisi ajaran kebijaksanaan dan kebajikan yang harus dimiliki manusia untuk merubah keburukan mencapai kemuliaan dunia akhirat. "

"Intinya ben selamat dunia akhirat?"

"Dari sudut pandang Rama sih itu. Kirana mau nambah minum? Saya mau nambah kopi."

"Boleh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun