"Bukan keluarga, tetapi saya sedang mencari informasi untuk diri saya sendiri. Â Sebelum ke sini, saya juga sudah ke dua rumah sakit berbeda pak. Â Tetapi sepertinya saya mendapatkan yang perlu disini, dan saya akan disini saja nanti. Â Mau diskusi dengan suami dan keluarga dulu." Â Entah kenapa pula selancar ini mulut menjelaskan. Â Kemudian Tita tersadar, dan tersadar lagi ketika dari kaca mobil si pak taxi menatapnya.
Perjalanan menuju rumah kemudian diisi dengan berbagi cerita tentang kehidupan. Â Hingga tetiba pak taxi tersebut menawarkan dirinya untuk mendoakanku? Â "Boleh saya mendoakan mbak nanti? Â Di depan rumah mbak nanti, setelah sampai boleh tidak?" Â Katanya sambil mengemudi, dan entah kenapa aku jawab boleh.
Singkat cerita, seperti yang dikatakannya. Â Maka dengan masih di bangku belakang dan si bapak tersebut di belakang kemudi, dirinya berdoa khusyuk. Â Airmata Tita tidak lagi dapat dibendung. Â Menangis membasahi seluruh wajahnya, dan merasakan betapa Tuhan menyertainya.
"Mbak, nanti langsung berdoa lagi di kamar yah. Â Meski mbak sudah memutuskan untuk ke Dharmais. Â Tetapi izinkan rencana Tuhan yang jadi yah mbak. Â Bawa seluruh isi hati mbak kepada Dia. Â Percaya, tidak sekalipun Dia meninggalkan mbak. Â Sekalipun secara dunia mbak terlihat sendiri. Â Saya bertemu mbak, juga bukan suatu kebetulan. Â Termasuk ketika Dia meminta saya mendoakan mbak. Â Maaf, jika saya lancang mendoakan mbak. Â Tetapi saya hanya patuh kepada suaraNya. Â Cepat sembuh, dan Tuhan memberkati." Jabat tangan si bapak sebelum aku memasuki pagar rumah.
Aku bergegas masuk kamar, dan tersungkur di kakiNya. Â "Tuhan, aku tidak tahu berapa banyak hari ini Kau hadirkan malaikatMu untukku. Â Orang-orang yang kutemui sepanjang hari ini, aku percaya dihadirkan untuk memberiku kekuatan. Â Tunjukkan, dan tuntunlah aku untuk berjalan bersamaMu. Â Didalam namaMu aku berdoa." Â Isakku menangis sejadi-jadinya.
Aku percaya, aku tidak sendiri. Â Aku pasti sembuh dan bersaksi tentang Dia.
Jakarta, 5 Februari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI